Rabu, 16 November 2011

HARI PEPERANGAN BERAKHIR

oleh : Juliana Joentak Boru Sasada "Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena la adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia" (Wahyu 17:14). Seorang prajurit Jerman bernama Hans akan senantiasa mengingat hari Perang Dunia II berakhir baginya. Waktu itu tanggal 6 Juni 1944. Hans telah menyaksikan tahun-tahun peperangan sebagai bagian dari kebanggaan Hitler, yang tampak sebagai tentara tak terkalahkan. Tetapi sekarang ia merasa seperti seorang pria tua. Hans dan sahabat-sahabatnya sedang berada di bawah galian benteng pertahanan Jerman yang panjang, di sepanjang pesisir Pantai Normandia. Berita-berita mulai berdatangan lewat telegram. Prajurit tentara payung telah mendarat. Pesawat luncur telah tiba di sana. Kapal-kapal sedang mendekat. Di tengah kekacauan itu, Hans mendapat perintah melakukan patroli pengintaian ke arah pantai. la mengumpulkan beberapa prajurit infanteri dan bersiap hendak berangkat. Tiba-tiba sebuah tank Inggris mendekat dan mulai menembak. Setiap orang berpencar. Hans bersembunyi di semak dan kemudian mencoba kembali ke barisan Jerman, tetapi ia tertangkap oleh prajurit payung Inggris dan bergerak ke arah pantai. Ketika matahari terbit pagi berikutnya, Hans melihat sesuatu yang dengan cepat mengubah pandangannya sebagai seorang tahanan perang. Di lautan sana tampak armada penyerbu yang berjejer di kaki langit, kapal-kapal beriringan tanpa terputus. Dan di pantai Hans melihat pasukan, senjata, tank-tank, mesiu, dan kendaraan-kendaraan bongkar muat terus-menerus. Sepertinya tidak ada habisnya! Siapakah yang dapat bertahan dari serangan gencar seperti itu? Hans mengeluarkan napas tanda kelegaan, dan memberitahu dirinya bahwa ia seorang yang beruntung. Jelas, pada hari itu, 1944, hanya ada satu pihak yang menang, pihak armada Sekutu yang berdatangan ke Eropa. Apakah Anda pernah merasakan bahwa Anda adalah bagian dari satu peperangan, semacam konflik panjang dalam kehidupan pribadi Anda? Apakah Anda pernah merasa jenuh dengan penderitaan yang tampak berlanjut terus di dunia kita? Buku Wahyu menggambarkan hari penuh kemuliaan ketika tentara kemenangan Allah akan turun dari langit dan peperangan akan berakhir. Wahyu 17:14 menggambarkan kekuatan Anak Domba dengan menyatakan, "Anak Domba akan mengalahkan mereka." Wahyu 19 menambahkan, "Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguh-nya, ada seekor kuda putih; dan la yang menungganginya bernama: 'Yang Setia dan Yang Benar', la menghakimi dan berperang dengan adil" (ayat 11). Tidak ada kekuatan di bumi atau di neraka yang dapat bertahan melawan tentara Allah. Semua kekuatan jahat tidak berdaya di hadapan hadirat-Nya. Suatu hari, peperangan besar akan berakhir. Tuhan kita akan berkuasa selamanya sebagai Raja.

Secarik Kertas Di Toilet

oleh : Juliana Joentak Boru Sasada Percayakah Anda bahwa Tuhan bisa bicara melalui apapun? Seperti pengalaman hidup tentang seorang pengkhotbah dan misionaris di Vietnam yang bernama Hien. Dia adalah teman seorang pengkhotbah terkenal, Ravi Zacharias. Saat Ravi berhasil pulang dan kembali berkumpul dengan keluarganya, Hien malahan tertangkap dan menjadi tawanan perang. Dia dianiaya dan dipaksa harus mengakui bahwa Yesus tidak ada di bumi. Namun, ditengah keputus-asaannya, tiba-tiba dia menemukan secarik kertas di tempat sampah toilet, yang ketika itu dia sedang bertugas membersihkan kakus di penjara. Karena penasaran dia memperhatikan kertas itu. Isinya dalam Inggris. Bahasa yang telah ia lupakan karena dilarang untuk menggunakannya oleh tentara Vienam. Tetapi ia terus membuka kertas itu dan membersihkannya. Ternyata isi kertas itu adalah Roma 8:28 yang berbunyi demikian, "Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Ayat itu menggema dalam hatinya dan seakan-akan Tuhan meyakinkan dia bahwa sesungguhnya Tuhan tidak pernah meninggalkan dia, sekalipun di saat-saat dia menderita di penjara. Keesokkan harinya ia minta ditugaskan untuk membersihkan toilet lagi, karena ingin mencari lembaran sobekan Alkitab lainnya. Benar saja! Ia menemukannya sobekan lainnya lagi, membersihkannya dari kotoran manusia dan mengantonginya. Di malam hari, ia merenungkankan dan iapun berbalik lagi kepada Tuhan dan mulai berdoa agar bisa terbebas dari penjara. Beberapa hari kemudian dia berhasil melarikan diri bersama banyak orang lainnya. Herannya lagi, 4 orang tentara yang tahu tentang pelarian itu dan mengejar mereka malahan ikut melarikan diri bersama dengan mereka. Mereka melarikan diri melewati laut menggunakan sebuah perahu. Kesulitan merekapun bertambah, ketika badai datang. Untungnya, 4 orang tentara yang ikut melarikan diri bersama Hien sudah berpengalaman di medan apapun. Sehingga, saat badai datang mereka berhasil menahan perahu itu untuk tidak tenggelam. Akhirnya, dengan pertolongan Tuhan yang luar biasa Hien dan para tahanan yang kabur lainnya beserta 4 orang tentara itu bisa selamat. Lalu Hienpun kembali ke San Fransisco. Dari kisah diatas membuktikan pada kita bahwa ternyata Tuhan sungguh bisa bicara melalui apapun untuk meyakinkan kita bahwa Dia masih ada untuk kita, dan kehadiranNya sungguh nyata. Dia bisa bicara melalui sebuah ayat, sebuah buku, seseorang yang kita temui, anggota keluarga kita, melalui khotbah di gereja, televisi, radio ataupun melalui sebuah lagu. Intinya apapun alatnya, Tuhan itu tidak akan tinggal diam untuk selama-lamanya ketika melihat anak-anakNya yang mencarinya. Mungkin terkadang ada saat-saat dimana kita merasa Tuhan itu diam saja, padahal kita sedang mengalami situasi yang buruk. Namun, sadar atau tidak pada saat itu yang kita butuhkan hanyalah berserah, berdiam, berdoa, bertanya dan berharap. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya, Dia bisa berbicara dan tidak hanya diam saja. Tuhan kita itu Tuhan yang hidup! Hanya saja, terkadang Dia bicara disaat yang kita tidak dapat menduga. Marilah mulai saat ini kita mau belajar percaya, bahwa Tuhan itu tidak diam, Dia adalah Tuhan yang bisa bicara melalui apa saja. Hanya, sediakanlah waktu untuk mendengar, ketika Dia bicara.

SEPULUH FIRMAN ALLAH

FIRMAN PERTAMA Akulah Tuhan Allahmu seru Tuhan kita. Jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku. FIRMAN KEDUA Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada dilangit atas,atau yang ada dibumi dibawah,atau yang ada dalam air dibawah bumi untuk disembah dan beribadah kepadanya. FIRMAN KETIGA Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan.Sebab Tuhan akan memandang bersalah orang yang menyebut Nama-Nya dengan sembarangan. FIRMAN KEEMPAT Ingat dan Kuduskanlah hari Sabat,enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala perkerjaanmu tetapi hari yang ketujuh adalah hari Sabat Tuhan Allahmu,maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan,engkau atau anakmu laki-laki atau hambamu perempuan atau hewanmu,atau orang asing yang ada ditempat kediamanmu.Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi dan segala isinya,dan Ia berhenti pada hari ketujuh.Itulah sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan Menguduskannya. FIRMAN KELIMA Hormatilah Ayah dan Ibumu,supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah kepadamu. FIRMAN KEENAM Jangan membunuh. FIRMAN KETUJUH Jangan berzinah. FIRMAN KEDELAPAN Jangan mencuri. FIRMAN KESEMBILAN Jangan mengucap saksi dusta tentang sesamamu. FIRMAN KESEPULUH Jangan mengingini rumah sesamamu,jangan mengingini isteri sesamamu atau hambanya laki-laki,atau hambanya perempuan,atau lembunya atau keledainya,atau apapun yang di punyai sesamamu. apa yg dikatakan Allah tentang kesepuluh Firman_Nya itu ? Ia berkata,"Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan Kasih Setia kepada berribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku." (Kel 20 : 5 - 6) Amen...

Memiliki Dunia tapi Kehilangan Nyawa

oleh : Faris Siagian Papagalote Ayat bacaan: Markus 8:36 "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya." Yesus mengingatkan murid-muridNya dan tentu saja kita semua agar jangan terjebak oleh pola pikir dunia yang terus mengajarkan untuk mencari kebahagiaan lewat kemewahan dan timbunan harta, kekuasaan, tinggi status dan sebagainya. Yesus berkata "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya." (Markus 8:36). Ya, kita bisa memperoleh seluruh dunia untuk berada dalam genggaman kita, tetapi jika itu membuat kita kehilangan kesempatan untuk selamat, ketika kita membuang hak kita untuk hidup dalam Kerajaan Allah yang kekal, apa gunanya? Sebandingkah kenikmatan sesaat dengan penderitaan kekal yang akan datang jika kita terus menghamba kepada harta? Jika ada yang berpikir bahwa uang bisa membeli kebahagiaan bahkan membeli hukum dan manusia, sebandingkah segala kepuasan yang berasal dari kejahatan itu untuk ditukarkan dengan maut, kematian yang kekal? Firman Tuhan berkata: "Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (1 Yohanes 2:17). Itu terjadi ribuan tahun lalu, itu masih berlangsung hingga saat ini. Dunia terus lenyap tertelan keinginannya sendiri, tetapi hanya orang-orang yang taatlah yang akan hidup kekal selamanya. ingatlah bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan sejati sesungguhnya ada di tangan Tuhan, dan bukan tergantung dari besarnya harta kepemilikan kita, status atau kekuasaan di dunia. Semua itu tidak ada gunanya jika kita harus kehilangan keselamatan, dan sama sekali tidak sebanding dengan ganjaran yang akan kita peroleh kelak. Yesus justru menganjurkan kita agar mengumpulkan harta bukan di bumi melainkan di Surga. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20). Hiduplah sesuai panggilan dalam kasih dan ketaatan akan Tuhan... IMMANUEL.. GBU... T.T

TEKUN DALAM BERDOA

oleh : Faris Siagian Papagalote Ayat bacaan: Lukas 18:1 "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." Tuhan Yesus memberikan sebuah perumpamaan yang sangat menarik mengenai pentignnya sebuah ketekunan dalam berdoa seperti yang bisa kita baca dalam Lukas 18:1-8. Mengambil perumpamaan tentang seorang janda, sosok yang lemah dan sering digambarkan sebagai figur yang tertindas dan diperlakukan tidak adil di dalam Alkitab, dan seorang hakim yang lalim. Demikian bunyi ayat pembuka perikop ini. "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." (Lukas 18:1). Dalam kisah ini, si janda diceritakan terus memohon kepada hakim lalim agar haknya dibela. (ay 3). Sementara si hakim bukanlah orang yang takut akan Tuhan, dan sikapnya arogan dan lalim, tidak menghormati siapapun. Sesuai dengan gambaran pribadi si hakim, sudah tentu ia menolak permohonan janda ini. Tapi lihatlah janda itu tidak jemu-jemu mendatanginya dan memohon. Dengan gigih janda itu berjuang. Kegigihan menunjukkan bahwa ia masih menaruh harapan agar permohonannya dikabulkan, karena tidak ada orang yang akan gigih jika mereka tidak punya harapan sama sekali. Lalu pada akhirnya sang hakim yang lalim pun luluh dan membenarkan si janda. Dan Yesus pun berkata, "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!" (ay 6). Jika hakim yang lalim saja bisa luluh terhadap permohonan tidak jemu-jemu, dan pada akhirnya mau mengabulkan permintaan si janda, bagaimana mungkin Tuhan yang begitu penuh kasih setia tidak mendengarkan seruan kita? "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (ay 7). Tuhan yang penuh kasih dan adil akan selalu membenarkan anak-anakNya yang siang dan malam berseru kepadaNya dengan tidak jemu-jemu! Dia akan selalu memperhatikan setiap anakNya yang terus datang dengan kerinduan dan kasih untuk berbicara dan mendengar suaraNya tanpa henti, tanpa terpengaruh hal apapun. Dia tidak akan pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong kita, Dia tidak akan pernah berbahagia melihat kita menderita. Janji Tuhan akan selalu ditepati, itu pasti. Yang jadi masalah seringkali kita memandang hanya berdasarkan apa yang terbaik menurut kita sendiri saja, bukan kepada apa yang terbaik menurut Tuhan. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11). Apa yang Tuhan Yesus ajarkan lewat perumpamaan tadi begitu jelas, memberi sebuah perumpamaan untuk menegaskan, bahwa kita seharusnya selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. "Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu." (1 Tesalonika 3:10). Lihatlah bagaimana ketekunan dan kesungguhan Paulus dalam mendoakan jemaat disana. Ini menjadi gambaran sebuah kegigihan dan ketekunan dalam doa yang disertai pengharapan yang berakar pada iman yang percaya sepenuhnya pada Tuhan. Tetapi ingatlah bahwa apa yang dimaksud dengan berdoa dengan tidak jemu-jemu atau doa yang dipanjatkan terus menerus siang dan malam bukanlah berarti doa harus terus kita ulang-ulang atau bertele-tele. Ada kalanya jawaban Tuhan tidak akan segera datang. Mungkin waktunya belum tepat, mungkin Tuhan ingin menguji keteguhan dan ketekunan kita, tapi pada saatnya, Tuhan akan menolong dan memberkati kita sesuai janji-janjiNya. Adalah jauh lebih penting untuk membina hubungan karib dengan Tuhan, dan sarana untuk itu adalah melalui doa. Oleh sebab itu tetaplah bertekunlah berdoa tanpa jemu-jemu. "Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia." (Ibrani 10:23). Kegigihan atau ketekunan merupakan faktor penting yang membawa kesuksesan

Rabu, 05 Oktober 2011

Illustrasi Kehidupan

Suatu hari seorang ayah menyuruh anak-anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir di waktu yang berbeda.
Anak pertama disuruhnya pergi pada misim DINGIN,
Anak kedua pada musim SEMI,
Anak ketiga pada musin PANAS,
dan Anak keempat pada musim GUGUR.
Mereka menberikan pendapat kepada ayahnya :
Anak1 : pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok,
Anak2 : pohon itu dipenuhi kuncuo-kuncup hijau yang menjanjikan,
Anak3 : pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum,
Anak4 : ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan harum.
Kemudian sang ayah berkata bahwa kalian semuanya benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda.
AYahnya berpesan : "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit."
Ketika kamu mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain, bahkan berkata bahwa kamu tidak mampu, bodoh dan bernasib sial...
Ingatlah, kamu berharga dimata TUHAN, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang yang percaya !
Kerjakan yang menjadi bagianmu dan percayalah TUHAN akan mengerjakan bagian-Nya...
Jika kamu tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kamu akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kamu tidak akan menuai hasil dimusim gugur. Kegelapan malam tidak seterusnya bertahan, esok akan datang fajar yang mengusir kegelapan. Bersama TUHAN selalu ada pengharapan yang baru.
(Dikutip dari Buletin GMI Jemaat Betel tanggal 2 Oktober 2011)

Selasa, 07 Juni 2011

HUKUM YANG TERUTAMA

HUKUM YANG TERUTAMA

Hukum yang terutama adalah hukum “Kasih”. Buah Roh yang pertama di sebutkan juga “Kasih”. Kasih menjadi dasar/landasan bagi kita orang percaya untuk dapat berhubungan terus dengan TUHAN. Dalam Matius 22:37-39 Jawab Yesus kepadanya :”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang ke dua, yang sama dengan itu, ialah : kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Jika bicara “Kasih” hampir semua orang beriman langsung memandang dari segi membina hubungan kasih dengan sesama saudara seiman. Hal ini memang perlu sebab ini perintah Allah. Tetapi kita harus ingat bahwa masih ada unsur penting dalam buah Roh kasih, tidak hanya mencakup hubungan dengan sesama.
Tuhan ingin kita sebagai anak-anakNYA menjadi sempurna, sama seperti Bapa yang adalah sempurna. (Mat 5:48). Sebab seorang anak harus memiliki kemiripan dengan Bapanya. Untuk dapat menjadi sempurna seperti Bapa maka setiap anak wajib membangun hubungan “Kasih” dengan Bapanya yang di sorga. Sebab dengan tegas Tuhan Yesus mengatakan, hukum yang terutama adalah Kasihilah Tuhan Allahmu......
Allah menghendaki anak-anakNYA mengenalNYA sedemikian rupa hingga dapat mengekspresikan kasih mereka kepadaNYA sebagaimana yang mereka mampu dalam hubungan yang paling intim denganNYA. Mengasihi sesama adalah perwujudan pengembangan dari pengenalan dan hubungan kasih kepada BAPA dengan intim. Jika kita dapat benar-benar mengasihi BAPA, maka tidak akan ada lagi ketakutan (1 Yoh 4:18), sebab siapa masih memiliki ketakutan berarti ia tidak sempurna di dalam kasih. Bapa sangat mengetahui bahwa roh ketakutan menjalar cepat seperti kanker dalam diri orang beriman yang tidak sempurna dalam pengembangan kasih kepada BAPA. Sebab masa ini makin jahat, banyak hal akan terjadi menimpa bumi ,masa menuju akhir. Tuhan Yesus sudah memperingatkan dalam Lukas 21:26. Dengan memiliki hubungan kasih dengan BAPA, maka kita orang beriman mampu mengatasi segala hal yang dihadapi dalam kehidupan ini.
Mari kita bina dan kembangkan dengan kesungguhan hubungan kasih dengan BAPA agar kita dapat mengenalNYA dengan benar. Dengan cara mempertajam penglihatan rohani kita untuk dapat mempelajari sifat-sifat BAPA melalui teladan hidup TUHAN YESUS. Berdoalah di dalam ROH (Yudas 20,21). Mempraktikkan kasih, agar kasih ALLAH menjadi sempurna di dalam kita (1 Yohanes 4:12). (Amin)

Senin, 06 Juni 2011

MENJADI UTUSAN TUHAN

“ MENJADI UTUSAN TUHAN.”
“ Jawab malaikat itu kepadanya: “ Akulah Gabriel yang melayani ALLAH dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.” Lukas 1:19
Baca Matius 25:15
Setiap orang yang telah lahir baru, memiliki predikat sebagai seorang “ messenger “ utusan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan tugas dari pada malaikat Gabriel. Adapun yugas dari malaikat Gabriel adalah membawa kabar baik. Dan setiap kabar yang disampaikan berdasarkan atas nama TUHAN. Demikian setiap amanat yang kita terima merupakan tugas yang mulia. Untuk dapat memenuhi panggilan sebagai utusan TUHAN, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan :
1. Hidup kudus dan benar……mengenai syarat yang pertama ini memang tidak mudah untuk dilakukan , tetapi itulah yang harus kita penuhi, sebab Firman TUHAN berkata : “ sebab ada tertulis : Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” 1 Petrus 1:16. Selain itu dalam ayat lain juga dikatakan”…….sebab tanpa kekudusan tidak seoarangpun akan melihat TUHAN.” Ibrani 12:14b. Saudara, setiap perintah atau tugas yang kita terima tentunya dapat kita lakukan karena didalam diri kita ada kuasa yang tidak terbatas yaitu kuasa Roh Kudus. Jadi untuk dapat hidup kudus dan benar itu pasti dapat kita lakukan, asalkan kita mau taat dan bergantung sepenuhnya kepada TUHAN. Walaupun ada seribu alasan bahwa hidup Kudus dan benar itu sulit, tetapi itulah yang harus kita kejar dan dapatkan. TUHAN YESUS telah meberikan teladan kepada kita dalam mengemban segala tugas-Nya yang diberikan oleh BAPA. Dengan ketaatan dan hubungan-Nya yang begitu erat itulah yang membuat Dia tetap hidup dalam kekudusan dan kebenaran.
2. Mengembangkan Talenta……Setiap orang , terutama anak TUHAN pasti dibekali dengan sebuah talenta walaupun masing-masing talenta yang diberikan TUHAN berbeda-berbeda, tetapi yang pasti semuanya itu diberikan pada kita sebagai salah satu perlengkapan dalam menjalankan tugas yang TUHAN berikan kepada kita. Ada orang yang diberikan satu talenta, dua talenta atau lima talenta; semuanya itu diberikan berdasarkan kesanggupan masing-masing. (Matius 25:15). Dan talenta yang kita terima harus kita kembangkan, tetapi bukanlah brarti kita kembangkan untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain. Inilah salah satu hal yang harus kita lakukan karena didalamnya terkandung suatu tugas untuk dapat diberitakan Injil / kabar baik, yaitu kabar keselamatan. Tetapi apabila kita tidak mengembangkan talenta yang telah kita terima, maka ada konsekwensi yang harus kita tanggung, seperti tertulis dalam Matius 25:26…” Maka jawab tuannya itu: Hai kamu hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat dimana aku tidak menabur dan memungut dari tempat dimana aku tidak menanam ? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambilkanlah talenta itu dari padanya dan berikan kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakanlah hamba yang tidak berguna itu kedalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
3. Bertanggung jawab…..Segala tugas yang dipercayakan kepada kita biarlah kita lakukan dengan sungguh-sungguh disertai rasa penuh tanggung jawab. Namun berapa banyak orang yang pada mulanya melayani TUHAN begitu menggebu-gebu, tetapi pada saat diperhadapkan dengan suatu ujian atau tantanngan, maka oaring tersebut mulai berjalan mundur secara teratur; dalam pengertian orang tersebut mulai perlahan-lahan meninggalkan sebagai tanggung jawabnya sebagai utusan TUHAN. Kita lihat kisah dari YUNUS; ia telah mendapat predikat sebagai seorang nabi atau penyambung lidah ALLAH, tetapi pada saat ia diperintahkan TUHAN pergi ke Niniwe untuk menyampaikan pesan TUHAN ternyata ia justru lari dari tanggung jawabnya dan ia pergi Tarsis, sehingga ia harus mengalami persoalan yang begitu berat. Namun bagaimanapun juga TUHAN masih tetap saying kepada YUNUS, sehingga TUHAN memberi kesempatan kepada Yunus untuk bertobat. Ahkirnya ia pergi ke Niniwe dan seluruh kota Niniwe diselamatkan TUHAN. Padahal kota tersebut hendak ditunggang balikan oleh TUHAN karena segala kejahatannya. Tetapi oleh karena utusan yang kembali untuk melakukan segala tanggung jawabnya maka pemulihan itu terjadi.Oleh karena itu , melalui kisah Yunus ini biarlah boleh mengingatkan kepada kita bahwa kita semua yang percaya kepada KRISTUS adalah utusan ALLAH yang punya tanggung jawab terhadap keselamatan jiwa-jiwa. Yehezkhiel 33:7-9….” Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! --dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.
4 Mempergunakan Kesempatan Yang Ada……Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk melakukan segala tugas yang telah diterima, tetapi tidak semua orang dapat mempergunakan kesempatan yang ada. Justru kesempatan itu dibuang secara percuma tanpa menghiraukan apa yang akan menjadi tanggung jawabnya semula. Memang kesempatan yang kita terima waktunya berbeda-beda ada yang pendek maupun ada yang panjang. Namun hal itu tidak menghambat kita untukmelakukan tugas-tugas sebagai seorang utusan TUHAN; sebab Firman TUHAN berkata : …” Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” Yohanes 9:4. Dan dalam ayat lain juga menasehatkan : …”. Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.” Kolose 4:5.

Dari keempat hal diatas biarlah boleh peringatan bagi kita untuk semakin sungguh-sungguh lagi dalam melaksanakan segala tugas yang TUHAN berikan kepada kita karena kita adalah Utusan TUHAN, segala sesuatu yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh tidak akan sia-sia, karena upah dari TUHAN telah dipersiapkan bagi kita…..AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…AMEN.

Senin, 30 Mei 2011

MENANTI JANJI TUHAN

"Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” Habakuk 2:1-3.



Seiring dengan berjalannya waktu , Kasih dan berkat TUHAN telah dinyatakan satu persatu didalam hidupku dan keluargaku . sampai sekarang kami tetap percaya dan memegang janji TUHAN seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:12 yang berkata…. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu……” AMEN. Dan ayat ini aku catat dan selalu aku perkatakan, setelah beberapa bulan kami menemukan ayat Yohanes 15:7 yang berkata…” Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya….AMEN.

Dengan beberapa ayat Firman TUHAN yang kami dapatkan ini telah mendasari kami untuk tetap menantikan janji TUHAN. Memang menunggu atau menanti adalah sesuatu yang tidak menyenangkan melainkan menjemukan, tetapi saudaraku hal yang terpenting dalam menanti janji TUHAN adalah :



1. Tetap sabar dan tekun. ….Melalui kesabaran dan ketekunan, seseorang akan menerima apa yang telah dijanjikan-Nya, Segala sesuatu yang dijanjikan oleh TUHAN tidak ada kata terlambat walaupun tampaknya seperti terlambat, karena TUHAN memberkati tepat pada waktu-Nya. Pada saat Kaleb menerima janji TUHAN melalui Musa, ia berusia empat puluh tahun, sedangkan janji itu digenapi ketika Kaleb berusia delapan puluh lima tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi waktu yang panjang. Meskipun demikian Kaleb tetap sabar dan tekun dalam menantikan janji TUHAN. Apabila kita melihat perkembangan jaman sekarang ini, maka kita temukan bahwa segala sesuatu serba instan tanpa melalui proses yang panjang. Demikian dengan kehidupan orang-orang yang mengaku dirinya anak-anak TUHAN. Mereka menginginkan segala sesuatu serba instan, khususnya dalam menerima janji TUHAN. TUHAN rindu dalam diri umat-Nya terdapat karakter yang sabar dan tekun dalam menantikan Janji-Nya.



2 Tidak undur ….Dalam kurun waktu yang cukup panjang Kaleb tidak pernah putus asa atau undur dari TUHAN, tetapi dia Semakin sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam melayani TUHAN. Hal ini dapat kita lihat dalam Yosua 14:8…” ..aku Tetap mengikuti TUHAN, ALLAHku, dengan sepenuh hati..” Namun saat ini kenyataannya, berapa banyak orang yang undur dari Hadapan TUHAN ketika permohonannya belum dijawab TUHAN, sehingga mereka mulai mengandalkan kekuatannya Sendiri demi tercapainya keinginannya. Padahal firman TUHAN berkata, “ Terkutuklah orang yang mengandalkan Manusia , yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” Yeremia 17:5. Dalam Habakuk 2:4 , dikatakan , “ sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang Benar itu akan hidup oleh percayanya.”

Memang sepanjang kita menantikan janji TUHAN hidup kita diwarnai dengan berbagai pergumulan, tetapi perlu kita ingat bahwa semuanya itu terjadi atas seijin TUHAN, dengan tujuan supaya kerohanian kita semakin kuat atau dewasa. Dan Firman-Nya juga menasehatkan kita, “ Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri maka Aku tidak berkenan padanya.” Oleh sebab itu jangan sampai dalam pikiran kita terlintas untuk mengundurkan diri dari hadapan TUHAN. Melainkan biarlah kita tetap pegang janji TUHAN yang berkata,…” Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia29:11.



3 Tetap berjaga-jaga…Ketika seseorang menantikan sesuatu terlalu lama maka akan muncul kecenderungan adanya rasa Jenuh, sehingga orang tersebut mulai berusaha melupakan apa yang dia nantikan. Demikianlah bagi orang yang
menantikan janji TUHAN, apabila ia merasa terlalu lama tidak digenapi, maka orang tersebut mulai tidak menantikannya atau tidak berjaga-jaga atas kerohaniannya, Dan ketika seseorang mulai tidak berjaga-jaga, maka saat itulah iblis mulai menyerang anak TUHAN. Karena iblis sabar menunggu sampai anak TUHAN mulai lengah. Hal ini dapat kita lihat ketika iblis berusaha mencobai YESUS dan gagal, namun dalam Lukas 14:13 dikatakan, “ Sesudah iblis mengakhiri semua percobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” Walaupun demikian YESUS tidak pernah jatuh dalam percobaan sebab Ia senantiasa berjaga-jaga supaya hidup-Nya berkenan dihadapan BAPA. Oleh sebab itu Firman TUHAN berkata : “ Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5:8……AMEN.



Saudaraku, apakah saudara tetap berjaga-jaga atas kerohanian saudara selama menantikan janji TUHAN ?

Saudaraku, lakukan yang terbaik untuk ambil bagian dalam melayani TUHAN YESUS, dengan hati penuh sukacita maka TUHAN pasti menyertai Anda sekeluarga…..AMEN.



TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…..AMEN.

Rabu, 25 Mei 2011

“ Haruskah Aku “ MembangunkanNya?.”

Baca Kidung Agung 5:2-8 ; Wahyu 3:20; Mamur 3:6; Mazmur 127:1-2 ;Amsal 10:22
Setiap manusia yang masih tinggal di dunia ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pergumulan; baik besar maupun kecil. Dan persoalan itu datang tidak memandang bulu, baik orang kaya, orang miskin, tua maupun muda, orang percaya maupun orang yang belum percaya, yang pasti persolan itu selalu ada. Walaupun kita sama-sama harus menghadapinya pergumulan dalam hidup, namun yang membedakan antara orang yang percaya dengan orang yang belum percaya yaitu ketika mereka menyelesaikan suatu persoalan. Kalau orang diluar TUHAN, mereka menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri atau ada yang mengandalkan kuasa kegelapan., tetapi anak-anak TUHAN segala sesuatu selalu bersandar kepada TUHAN atau selalu mengandalkan kekuatan TUHAN. Seperti yang tertulis dalam mMazmur 37:5…” Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; .” Oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa tanpa TUHAN kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dan kali ini kita akan belajar dari Bani Korah ketika berada dalam pergumulan, khususnya yang terdapat dalam Mazmur 44:24…” Terjagalah ! mengapa engkau tidur, ya TUHAN ? Bangunlah! Jangan membuang kami terus-menerus !”

Nyanyian dari Bani Korah ini seolah-olah menyatakan bahwa TUHAN itu bisa tertidur sehingga harus di bangunkan, namun sebenarnya bukan demikian sebab dalam Mazmur 121:4 telah dikatakan: “ Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur “Penjaga Israel.” Jadi sesungguhnya pernyataan ini memberikan suatu isyarat bahwa kita harus senantiasa berseru ( berdoa ) kepada TUHAN. Dan makna yang lebih dalam lagi adalah kita harus membangun hubungan yang intim dengan TUHAN. Sedangkan untuk dapat melihat contoh yang lebih nyata lagi adalah kisah tentang angin rebut yang diredahkan. Seperti yang tertulis dalam Matius 8:32-37…..” Pada perikop ini telah diceritakan bahwa saat YESUS naik perahu bersama murid-murid-Nya sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu., Sedangkan YESUS tertidur diburitan. Lalu murid-murid-Nya segera membangunkan-NYa. Walaupun pada cerita ini ada kata tidur, tetapi bukan berarti YESUS terlelap dalam tidur, karena walaupun fisik-Nya tidur tetepai hati-Nya tidak tidak pernah tertidur. Saat itu YESUS tidak langsung bangun untuk menghardik topan tersebut, tetapi Ia menantikan reaksi dari pada murid-murid-Nya. Hal ini menunjukan bahwa TUHAN sangat rindu murid-murid-Nya membangun suatu hubuangan atau komunkasi dengan Dia. Demikinlah kerinduan hati TUHAN terhadap kita yaitu kita harus selalu membangun hubungan dengan TUHAN, supaya doa menjadi suatu gaya hidup orang-orang yang percaya kepada KRISTUS. Dan selanjutnyan dari kedua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kitab Mazmur dan injil Matius telah memberikan pengajaran yaitu ketika kita sedang diterpa badai masalah biarlah kita “ membangunkan “ Dia, Ketika kita dilanda topan persoalan biarlah kita menguatkan iman kita untuk tetap setia dan tetap bersandar kepada Dia.,Dan janganlah panic atau mengandalkan kekuatan kita sendiri, sebab apabila kita mengandalkan kekuatan diri kita sendiri maka kita akan terkutuk seperti yang disebutkan di Yeremia 17:5…” Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! “ Dan perlu kita ketahui pula bahwa TUHAN tidak pernah membiarkan kita terus menerus asalkan kita berserah sepenuhnya kepada TUHAN, sebab dalam Mazmur 55:23 dikatakan….” Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah ,”…..AMEN.

Saudaraku , selain kita yang “ membangunkan “ TUHAN, Diapun juga rindu untuk membangunkan kita. Dalam pengertian bahwa Dia sangat rindu bersekutu dengan kita…AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN!.

Rabu, 18 Mei 2011

HADAPI SEMUA MASALAHMU BERSAMA TUHAN YESUS

Masalah dapat tiba-tiba datang dalam kehidupan kita, tetapi sudah waktunya kita berdiri, menghadapi dan mengalahkannya. Kita dapat belajar dari Raja Yosafat yang ketika itu sedang mengatur bangsanya. Tiba-tiba dia mendengar 3 kekuatan bani Amon dan bani Moab dan sepasukan orang Meunim akan maju hendak menghancurkan Israel. Yosafat yang takut mendengar berita ini memutuskan untuk mencari Tuhan.

Bagaimana sikap kita pada waktu menghadapi masalah?

1. Jangan takut dan terkejut …. . Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. (2 Tawarikh 20:14,15)
Artinya: Hadapi saja masalah itu karena TUHAN menyertai kita. TUHAN akan memberikan kemenangan, terobosan, mujizat, membuka jalan bagi kita. Ia akan memulihkan kita, hanya apabila kita mau menghadapi masalah kita. TUHAN begitu yakin dan percaya bahwa kita akan menang karena TUHAN Telah melakukan bagian-Nya untuk membuat kita menang, dengan mati di kayu Salib! YESUS mengatakan ”SUDAH SELESAI”. Kalimat ini tertulis dalam Yohanes 19:30, dikonfirmasi lagi di kitab Wahyu 16:17.

Masalah memang harus kita hadapi. Ini bagian yang harus kita lakukan. Masalahnya adalah “Apakah engkau percaya?” ..baca.(Markus 9:14-24). Karena bagi orang yang percaya, segala sesuatu adalah mungkin! Kita harus percaya bahwa kita bisa keluar dari masalah itu dan keadaan bisa berubah.. Ada mujizat yang bisa terjadi dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa masalah tidak sama dengan TUHAN! Artinya TUHAN lebih besar dari masalah kita!

2. Ada kuasa dalam kesepakatan (Matius 18:19) 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Kita harus sepakat dan berada di pihak TUHAN. Kita harus sepakat dengan TUHAN dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, ingat dan sepakat dengan janji firman TUHAN. kita harus hidup dengan kesadaran bahwa kita adalah PEMENANG yang penuh dengan berkat dan kemurahan TUHAN! Jangan pikirkan masalahnya tetapi fokus kepada apa yang Tuhan akan lakukan bagi kita (Ibrani 12:2).. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Tuhan. Apabila kita tunduk kepada Tuhan, maka masalah tidak ada pilihan lain selain pergi dari hidup kita (Yakobus 4:7)… :Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! …AMEN.
Tuhan tidak pernah merancang kita untuk lari dari masalah kita. Tuhan telah memberikan senjata peperangan dimana semua itu untuk melindungi kita! (Efesus 6:14-17)…. 6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, 6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

saudaraku , jangan undur dari kuasa TUHAN YESUS Ibrani 10:38-39
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup…..AMEN.
TUHAN YESUS memberkati Anda Sekeluarga….AMEN.

Minggu, 15 Mei 2011

TUHAN YESUS melindungi kita

“ Walau seribu orang rebah disisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu “ ( Mazmur 91: 7, 10). Baca Mazmur 91:1-16.

Berbicara secara wajar, inilah dunia mengerikan tempat kita tinggal kini. Sebuah dunia yang sempoyongan karena pengaruh dari satu bencana ke bencana lain. Hampir setiap hari kita mendengar tentang peperangan, bahaya senjata nuklir dan perang senjata kimia, tumpahan minyak, dan gempa serta banjir, penyakit yang mewabah dan kejahatan yang melanda kota-kota kita.

Tetapi ditengah itu semua, Tuhan sedang berjanji menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan kepada orang – orang yang mau percaya dan tinggal didalam DIA.

Anda mungkin berkata, “ DIA membuat janji ribuan tahun yang lalu ketika keadaannya tidak separah sekarang!”. Itu mungkin demikian, tetapi tahukan anda? Janji itu justru berlaku sekarang, itu dibuat untuk generasi kita. Renungkanlah, ketika Mazmur 91 ditulis, manusia belum menemukan senjata yang dapat membinasakan sepuluh ribu orang sekaligus. Kitalah generasi yang dapat melakukan hal itu. Jadi, bila Dia berkata “ Malapetaka tidak akan menimpamu,” Dia mencantumkan kita juga.

Malapetakan tidak akan menimpamu, Alangkah indahnya pernyataan itu!.Anda perlu memahaminya dan mempercayainya hari ini. Percayalah bahwa Tuhan mau menjadi Tuhan dalam hidup Anda. Dia mau menjadi perlindungan bagi Anda, Dia mau menjadi sahabat yang sejati bagi Anda. Dia mau menjadi Nama Pertama yang Anda panggil bila kesukaran menimpa Anda. Dia mau menjadi Pribadi yang Anda percayai dan harapkan untuk mengamankan Anda, Dia mau menjadi Andalan dalam setiap pergumulan hidup Anda. Betapa pun gawatnya bahaya itu, Dia dapat menanganinya! Dia telah membuktikan itu pada Sadrakh, Mesakh dan Abednego.Mereka diikat dan dilemparkan di tanur yang membara sedemikian panasnya sehingga orang – orang yang melemparkan ketiga pemuda itu ikut binasa oleh panasnya. Tetapi Tuhan menyelamatkan mereka dan ketika mereka keluar dari perapian itu, tiada bau sangit atau hangus tercium pada mereka.

Jadi betapapun dahsyatnya keadaan sekitar anda, Percayalah kepada TUHAN, Dia selalu setia. Dia takkan pernah melakukan hal lain ketika anda membutuhkan bantuan. Dia akan hadir tepat di tempat anda untuk membebaskan anda dari masalah, malapetaka, atau kehancuran apapun.

Izinkanlah TUHAN menuntun Anda masuk dalam rencana-Nya, dan membuktikan dalam hidup anda, kebenaran yang telah dibuktikanNYA dalam hidup Sadrakh, Mesakh, dan Abednego : Tiada pribadi yang dapat membebaskan, melindungi, memberkati dan menyelamatkan Anda seperti TUHAN YESUS KRISTUS…. Amin.

TUHAN YESUS memberkati anda dan Keluarga….AMEN.

RAHASIA SANG PEGAWAI ISTANA

Pembacaan dari Yohanes 4: 46-54

Ketika saya membaca kisah ini, saya merenungkan pesan apa yang TUHAN ingin sampaikan pada saya. Saya mendapatkan beberapa rahasia mengapa pegawai istana ini mendapatkan belas kasih TUHAN untuk menolongnya dalam menghadapi permasalahannya.
1. Lepaskan martabat dan kebanggaan diri di hadapan TUHAN. Pegawai istana adalah orang penting di istana Herodes. Ia mencari Yesus yang hanya seorang anak tukang kayu dari Nazaret. Perjalanan yang ditempuhnya cukup jauh. Ia di Kapernaum saat Yesus datang ke Kana. Ia tidak perduli apa kata orang, ia tidak perduli akan reputasinya, asalkan mendapat pertolongan dari Yesus. Terkadang kita enggan merendahkan diri kita untuk datang pada Tuhan agar mendapat pertolongan dariNYA. Memikirkan apa kata orang disekeliling, takut reputasi kita jatuh.
2. Miliki ketetapan hati dan hati yang tulus. Pegawai istana ini memiliki ktetapan hati dan ketulusan iman, ia percaya bahwa hanya Yesus yang dapat menolong dia. Padahal saat itu perkataan Yesus padanya cukup hambar. Kebanyakan orang tidak akan percaya sebelum melihat mujizat. Tuhan memiliki cara untuk menguji ketulusan hati seseorang. Apakah orang tersebut akan marah, tersinggung atau lebih mempertahankan gengsi dan kebanggaan dirinya, atau kecewa pada-NYA, ketimbang teguranNYA ,seperti pada peristiwa dengan perempuan Kanaan (matius 15:21-28) Ia mendapatkan ketulusan yang besar dari perempuan tersebut.
3. IMAN. Percaya akan janji Tuhan yang hanya diperkaytakannya. Yesus menyuruhnya kembali hanya dengan mengatakan bahwa anaknya sembuh. Pegawai istana tidak melihat sebuah tindakan langsung pada anaknya yang sakit, tetapi hanya sebuah janji yang diucapkan TUHAN. Dengan IMAN ia pulang dengan membawa janji TUHAN. Apakah kita memiliki iman seperti dia? Percaya pada semua janji TUHAN, tidak meragukanNYA atau berkata mungkin. SEBAB APA YANG DIUCAPKAN TUHAN YESUS ADALAH BENAR.
4. Memberi diri pada TUHAN. Setelah menerima mujizat dari Yesus, ia tidak melupakan TUHAN. Justru ia dan keluarganya menjadi percaya pada Kristus.

Kiranya catatan singkat ini dapat menjadi berkat bagi saudara-saudara kekasih.
LORD JESUS LOVES US (Amin)

LEPASKAN RASA TAKUTMU

Mazmur 91:1-3
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk."

Baca : Kejadian 37: 1-36 ;38 : 1-30 Maz 91:1-16.

Seorang teman pernah berkata kepada saya, "hidup dalam ketakutan adalah wajar karena kita ini manusia yang tidak dapat melihat ke masa depan". Jujur, awalnya saya percaya akan apa yang ia sampaikan tersebut, tetapi itu mulai berubah ketika saya membaca Alkitab dan menemukan bahwa sebenarnya manusia dapat keluar dari ketakutan-ketakutan mereka.

Firman TUHAN dengan jelas menyatakan bahwa perlindungan ALLAH adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk keluar dari rasa takut. Tidak ada satu pun yang dapat melakukannya. Hanya Dia-lah yang mampu membuat hidup kita menjadi tenang di dalam keadaan yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, janji ini tidak dapat dinikmati oleh semua orang.

Hanya orang-orang yang tinggal di dalam TUHAN saja yang dapat menerimanya. Tinggal berarti menghuni dan terus menetap. Bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa ialah hidup dalam persatuan yang berkesinambungan dengan Dia, memelihara firman-Nya dan mematuhi suara-Nya. Mereka yang tinggal di dalam TUHAN dapat hidup tanpa rasa takut terhadap tindakan yang akan dilakukan iblis.

Jika hari-hari ini Anda merasa takut akan bahaya di sekitar, luangkanlah lebih banyak waktu membaca firman dan berdoa sampai iman Anda menjadi kuat untuk mengatasi ketakutan Anda. Ingat bahwa betapa pun berbahaya dunia ini ke depannya, TUHAN YESUS pasti mampu melindungi Anda dan membebaskan Anda!....AMEN.
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Mazmur 91:3-6.

Hidup yang kita jalani di dunia ini akan terasa penuh dengan damai sukacita bila kita bersandar, melekat dan taat kepada TUHAN YESUS…..AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda Sekeluarga…AMEN.

Selasa, 10 Mei 2011

DIMANA TERANG ITU ??

Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kataNYA : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.

Jika kita dimasukkan dalam ruang isolasi. Gelap, pengap,banyak tikus berbau busuk. Tidak ada satu titik celah untuk masuk cahaya. Sebab terletak di bawah tanah. Kamar itu dingin. Apakah kita dapat bertahan jika menerima hukuman seperti itu? Dapat dibayangkan, dalam keadaan seperti itu,setitik cahaya saja yang masuk lewat sebuah lubang kecil akan sangat menggembirakan.
Terang atau cahaya sangat di dambakan setiap orang. Terang dapat menimbulkan rasa hangat, rasa gembira., sukacita, damai.TERANG ITU MENYENANGKAN ( Pkh 11:7) Berapa lama manusia dapat bertahan dalam jalan hidup yang gelap? Dalam kegelapan hidup dirasakan tekanan, kegelisahan, ketidak nyamanan. Walau wajah tertutup dengan senyum namun jauh di lubuk hati sangat tertekan dan tersiksa. Adakah kita adalah salah satu pembawa cahaya dalam kehidupan seseorang ? Ataukah kita sendiri masih suka masuk dalam jalan kegelapan?
Tuhan Yesus adalah TERANG DUNIA. Saat kita menyatakan diri mengikutNYA, itu sebuah komitmen bahwa kita tidak lagi suka akan kegelapan. Namun ternyata masih banyak anak-anak TUHAN yang seolah merasa sudah berada dalam terang Tuhan namun cahaya terang itu tidak dapat dilihat oleh sesama. Justru yang terlihat adalah cahaya gemerlap keakuan dan penempatan diri sebagai orang yang harus dihormati. Terang cahaya TUHAN pudar dibalik cahaya egoisme. Jangan salah mengartikan bahwa untuk membuat cahaya terang TUHAN terpancar, kita harus menempatkan diri jauh diatas agar mendapat penghormatan manusia secara luar biasa. MALAHAN SEBALIKNYA. TERANG TUHAN AKAN TERLIHAT BERCAHAYA JIKA KITA MEREDUPKAN CAHAYA KEEGOAN KITA DAN MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI SEORANG HAMBA bagi-NYA. Sebab kehambaan merupakan SIKAP HATI.
Ketika CAHAYA TERANG itu hadir bersama kehambaan kita, maka sesama akan merasakan kehangatan cinta TUHAN, sukacita Sorgawi turun, secercah cahaya menerangi jiwa yang gelap, dan menuntun jiwa itu menuju pada terang. TERANG TUHAN YANG MENYENANGKAN, TERANG TUHAN YANG MEMBEBASKAN, TERANG TUHAN YANG MENYELAMATKAN. MUNCULKAN TERANG-NYA, DALAM KEHADIRAN SEORANG HAMBA SEJATI. (Amin)

KEMURNIAN IMAN

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Petrus 1:7 ; Baca 1 Petrus 1:25;

Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam banyak bentuk perhiasan. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lainnya sehingga keras bentuknya. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, mudah di tempa dan lentur. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. Caranya adalah dengan membakar emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa diambil. Kemudian panas api dinaikkan dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal pun akan naik ke permukaan untuk dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.

Demikian pula bentuk iman kita. Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita masuk dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam api hingga kelihatan murni dan tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai pencobaan. Reaksi dan tindakan dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup bisa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan memiliki iman besar jika menghadapi masalah kecil saja sudah bersungut-sungut, takut, khawatir atau bahkan menyerah? Orang yang beriman teguh akan selalu tegar, karena mereka percaya penuh pada rancangan Tuhan beserta penyertaanNya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kita lihat bahwa pada jaman Petrus tampaknya menjadi orang Kristen waktu itu tidaklah mudah. Ada banyak tekanan dan ancaman yang bisa membahayakan nyawa sekalipun. Maka Petrus pun mengingatkan akan manfaat dari pencobaan, agar orang-orang percaya mampu tegar menghadapi itu semua. Petrus memulainya dengan ayat yang mengingatkan esensi hidup dalam Kristus. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4). Sebuah hidup yang penuh dengan pengharapan, yang dipersiapkan untuk menerima bagian Surgawi yang kekal, itu disediakan lewat Yesus Kristus. Petrus mengingatkan agar jemaat tetap kuat ketika menghadapi bermacam-macam pencobaan. Bukan hanya kuat, tapi ia menasehati supaya bergembira. "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." (ay 6). Bagaimana bisa bergembira ditengah-tengah permasalahan hidup? Petrus menjelaskan demikian: "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." (ay 7). Perhatikan bagaimana Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Emas dibakar berkali-kali hingga akhirnya menjadi emas murni yang berharga, sedangkan iman kita jauh lebih berharga dari emas. Emas adalah benda fana, yang tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita kedalam keselamatan jiwa yang kekal sifatnya. (ay 9). Jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga dari emas. Jika emas saja harus dimurnikan agar bisa menjadi berharga, apalagi iman kita yang bisa membawa kita kepada kehidupan yang penuh sukacita yang kekal sifatnya.

Ayub mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Pesan Petrus yang menguatkan jemaat di masa itu agar tidak goyah ketika menghadapi penderitaan tetap relevan bagi kita. Apa yang kita alami hari-hari ini pun tidak mudah. Ada banyak ancaman, intimidasi, tekanan yang kita hadapi, belum lagi berbagai bentuk godaan duniawi yang setiap saat bisa merontokkan iman kita. setiap hari kita berhadapan dengan berbagai ujian yang bisa menjadi alat ukur kemurnian iman kita. Bagaimana kita menyikapi permasalahan akan menjadi ukuran seteguh apa iman kita percaya pada Tuhan. Pencobaan yang terkadang membawa kita ke dalam penderitaan akan membangkitkan pengharapan dan ketekunan kita serta melatih iman kita agar lebih kuat. Proses "pembakaran" iman kita akan melepaskan segala kotoran yang melekat pada iman kita, sehingga akhirnya kita bisa memiliki sebentuk iman yang murni, seperti emas murni. Semua itu bertujuan untuk kebaikan kita. Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena di ujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN.

Senin, 09 Mei 2011

KEMURNIAN IMAN

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Petrus 1:7 ; Baca 1 Petrus 1:25;

Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam banyak bentuk perhiasan. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lainnya sehingga keras bentuknya. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, mudah di tempa dan lentur. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. Caranya adalah dengan membakar emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa diambil. Kemudian panas api dinaikkan dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal pun akan naik ke permukaan untuk dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.

Demikian pula bentuk iman kita. Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita masuk dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam api hingga kelihatan murni dan tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai pencobaan. Reaksi dan tindakan dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup bisa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan memiliki iman besar jika menghadapi masalah kecil saja sudah bersungut-sungut, takut, khawatir atau bahkan menyerah? Orang yang beriman teguh akan selalu tegar, karena mereka percaya penuh pada rancangan Tuhan beserta penyertaanNya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kita lihat bahwa pada jaman Petrus tampaknya menjadi orang Kristen waktu itu tidaklah mudah. Ada banyak tekanan dan ancaman yang bisa membahayakan nyawa sekalipun. Maka Petrus pun mengingatkan akan manfaat dari pencobaan, agar orang-orang percaya mampu tegar menghadapi itu semua. Petrus memulainya dengan ayat yang mengingatkan esensi hidup dalam Kristus. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4). Sebuah hidup yang penuh dengan pengharapan, yang dipersiapkan untuk menerima bagian Surgawi yang kekal, itu disediakan lewat Yesus Kristus. Petrus mengingatkan agar jemaat tetap kuat ketika menghadapi bermacam-macam pencobaan. Bukan hanya kuat, tapi ia menasehati supaya bergembira. "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." (ay 6). Bagaimana bisa bergembira ditengah-tengah permasalahan hidup? Petrus menjelaskan demikian: "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." (ay 7). Perhatikan bagaimana Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Emas dibakar berkali-kali hingga akhirnya menjadi emas murni yang berharga, sedangkan iman kita jauh lebih berharga dari emas. Emas adalah benda fana, yang tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita kedalam keselamatan jiwa yang kekal sifatnya. (ay 9). Jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga dari emas. Jika emas saja harus dimurnikan agar bisa menjadi berharga, apalagi iman kita yang bisa membawa kita kepada kehidupan yang penuh sukacita yang kekal sifatnya.

Ayub mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Pesan Petrus yang menguatkan jemaat di masa itu agar tidak goyah ketika menghadapi penderitaan tetap relevan bagi kita. Apa yang kita alami hari-hari ini pun tidak mudah. Ada banyak ancaman, intimidasi, tekanan yang kita hadapi, belum lagi berbagai bentuk godaan duniawi yang setiap saat bisa merontokkan iman kita. setiap hari kita berhadapan dengan berbagai ujian yang bisa menjadi alat ukur kemurnian iman kita. Bagaimana kita menyikapi permasalahan akan menjadi ukuran seteguh apa iman kita percaya pada Tuhan. Pencobaan yang terkadang membawa kita ke dalam penderitaan akan membangkitkan pengharapan dan ketekunan kita serta melatih iman kita agar lebih kuat. Proses "pembakaran" iman kita akan melepaskan segala kotoran yang melekat pada iman kita, sehingga akhirnya kita bisa memiliki sebentuk iman yang murni, seperti emas murni. Semua itu bertujuan untuk kebaikan kita. Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena di ujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN.

Jumat, 06 Mei 2011

KETEKUNAN MENGHASILKAN KETEGASAN

Pembacaan dari Yakobus 1: 1-4

Seseorang pernah melakukan sebuah perjalan dari Jakarta – Surabaya dengan cara berjalan kaki. Menurut kesaksiannya, ternyata dalam sepanjang perjalanannya ia menemui berbagai hal yang sangat tidak pernah disangka dan terpikir sebelumnya. Suka dan duka dalam perjalanan membuat ia menjadi sebuah pribadi yang berbeda dibandingkan saat ia berangkat. Bahkan ada hal-hal yang ditemuinya yang hampir membuatnya mundur. Tetapi dengan tekad, semangat dan perjuangannya, ia berhasil mencapai tempat tujuan.
Perjalanan hidup kita tidak bedanya seperti itu. Untuk mencapai tujuan akhir dalam mengiring Tuhan, terkadang kita hanya memikirkan setiap cara yang mudah dan nyaman. Ketika kita harus jatuh bangun untuk meraih tujuan itu, keluh kesah mulai timbul, bahkan tidak sedikit yang mundur, atau menjadi ragu dan mendua hati, bahkan ada yang tergiur untuk berpaling dan mencari bagian yang nyaman saja . Sehingga tidak dapat meraih suatu kesempurnaan. Sesungguhnya lika-liku perjalanan kehidupan ini, dan jatuh bangunnya kita adalah pembelajaran yang harus kita ambil segi positifnya. Sebagai anak-anak calon pewaris Kerajaan-NYA, pembelajaran ini sangatlah berguna untuk membentuk sebuah kepribadian yang matang dan tegas DAN UNTUK MELATIH IMAN AGAR TERUS BERTUMBUH. Bagaimana dapat menjadi pewaris jika kepribadian kita penuh dengan keragu-raguan dan kebimbangan. TUHAN ingin anak-anakNYA tangguh. Jadi berbahagialah jika kita menemui begitu banyak pencobaan dan rintangan yang membuat kita menjadi matang dalam IMAN dan MENJADI SEMAKIN KUAT BERTUMBUH DAN BERAKAR. Tidak semua orang dapat menyelesaikan sampai pada tujuan. Secara manusia kita memang tidak memiliki kesanggupan, namun jangan pernah lupakan PRIBADI yang tidak pernah meninggalkan kita, IA selalu siap menopang saat kita terjatuh.Dan segala pencobaan yang kita hadapi tidak pernah melebihi dari kekuatan kita , Sebab sesungguhnya KUASANYA terlihat nyata saat kita mengalami berbagai masa jatuh bangun. (1 Korintus 10 : 13), bagi mereka yang menyadarinya maka membuat semakin mantap untuk mengikut DIA. Ingatlah, sebuah ketekunan menghasilkan sebuah IMAN YANG KUAT DAN TEGAS. TIDAK PERNAH RAGU LAGI DALAM MENGIRING TUHAN DAN MENCINTAI TUHAN. APAPUN YANG DI HADAPI, TETAP MANTAP BERSAMA TUHAN. (Amin)

Selasa, 19 April 2011

HATI-HATI !! IBLIS BERMAIN DALAM ZONA AMBISI

Matius 4:8-9 Dan iblis membawaNYA pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memeperlihatkan kepadaNYA semua kerajaan dunia dengan kemegahannya. Dan berkata kepadaNYA :”semua itu akan kuberikan kepadaMU, jika Engkau sujud menyembah aku.

Saya mendengar anak-anak saya tertawa bahagia ketika kami berada di villa saat liburan Desember lalu, mereka berceloteh tentang nikmatnya berada di atas sebuah bukit, mereka dapat melihat kebawah dengan leluasa. Merasa mengalami kepuasan layaknya seorang pemenang. Saya teringat cerita kakak laki-laki saya, beliau hobby mendaki gunung, dan saat sudah bisa sampai dipuncaknya alangkah bahagia dan bangganya, seolah memiliki keperkasaan menaklukkan. Saat kanak-kanak ambisi hanya sebatas mendaki bukit, tetapi begitu dewasa ambisi menaklukkan bukan sebatas bukit, tetapi gunung. Manusia memiliki ambisi kuat sebagai penakluk. Ini diketahui oleh iblis. Oleh sebab itu iblis sering bermain di zona ambisi kita.
Apa yang dicari oleh manusia dunia?
- Kedudukan yang paling tinggi, kemegahan, kekayaan,kejayaan,kehormatan, kekuasaan, pujian, AMBISI INGIN MENJADI LEBIH DARI SEGALANYA.
Mengapa manusia jatuh ke dalam dosa? Karena ingin memiliki pengetahuan yang sejajar dengan Tuhan(Kejadian 3:5). Mengapa ada menara babel ? Ingin berada pada tingkat yang sangat tinggi, puncaknya mencapai langit (Kejadian 11:4). Sejak lahir manusia memiliki ambisi. Penting sekali seseorang memiliki ambisi untuk mencapai cita-cita, namun AMBISI YANG BERLEBIHAN DAN TAK TERKENDALI MENJADI LAHAN YANG NYAMAN TEMPAT IBLIS MEMPERMAINKAN KITA. AMBISI BERLEBIHAN DAN TAK TERKENDALI BERBUAHKAN KESOMBONGAN.
Untuk mengimbangi ambisi, TUHAN mengajar kita untuk RENDAH HATI. TUHAN YESUS sudah memberikan teladan tersebut, IA rela menanggalkan segala hak-NYA demi kita manusia. IA SUDAH MEMBUKTIKAN KEMENANGANNYA, SAAT IA DICOBAI DI PADANG GURUN.
Mari belajar dari teladan TUHAN YESUS dalam menghadapi si iblis, agar kita mencapai kemenangan. Sebab iblis akan terus mencobai manusia dan berusaha menjerat agar manusia menyembah dia. Iblis akan terus bermain dalam zona ambisi Anda. Ingatlah bahwa SEGALA KEMULIAAN HANYALAH MILIK TUHAN. TEMPATKAN TUHAN DIATAS SEGALANYA DALAM HIDUP KITA.
Saat kita memiliki kesempatan berada pada sebuah kedudukan yang tinggi di kantor, memiliki kejayaan,kekuasaan dll, kita harus tetap rendah hati dan tidak menjadi sombong, bahkan akan menggunakannya untuk bersaksi akan kemuliaan TUHAN. Serta semakin giat melayani TUHAN sebagai pernyataan syukur kita. (amin)

Senin, 18 April 2011

TERIMALAH ULURAN TANGAN-NYA

Pembacaan dari Yohanes 5:1-9

Kadang kita berfikir bahwa jika kita hidup dalam TUHAN, melayani TUHAN dapat membuat perjalanan hidup ini mulus tanpa masalah. Tetapi ternyata kita mengalami apa yang tidak terfikirkan. Seperti orang yang sedang patah hati, duania rasanya hampa tanpa pengharapan. Saat kita dinyatakan sudah tidak dapat sembuh dan hanya menunggu mujizat, Ketika kejatuhan perusahaan, ketika terjebak pada persoalan yang seperti benang kusut tiada dapat diuraikan , dll. Sesungguhnya di sanalah kita sedang diuji IMAN.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)
Berapa lama orang dekat kolam itu sakit? 38 tahun. Bukan waktu yang sebentar untuk bergumul dalam kondisinya itu. Ada usaha yang dilakukan untuk mencapai kolam dan meraih mujizat kesembuhan, namun semua terasa sia-sia. Sebab sepertinya sukar dan tidak mungkin dapat mencapainya dengan kondisi yang seperti itu.
Berapa banyak diantara kita juga merasakan demikian ? Tahu ada mujizat tersedia tetapi dalam usaha untuk mencapainya kita merasa kelelahan lalu STOP !!! dan mulai merasakan harapan itu hilang, sepertinya tidak mungkin.
Tuhan Yesus sangat tahu kondisi kita.Berapa dalam kita dalam keadaan jatuh ke lembah kelam, berapa lemahnya saat kita terpuruk, berapa banyak usaha yang sudah kita lakukan dengan kekuatan sendiri, berapa banyak air mata yang kita keluarkan, berapa kali kita berkata “lebih baik aku mati”, berapa kali kita meragukan DIA, dan lain sebagainya. Saya memiliki cacat jantung sejak lahir dan kondisi semakin parah.Sebagai manusia, walau sudah hidup dalam TUHAN, saya sempat down ketika dokter memvonis bahwa saya tidak dapat disembuhkan. Akhirnya TUHAN membawa saya pada pengalaman-pengalaman pribadi denganNYA dan mengajar saya arti penyerahan total padaNYA dan arti memercayai DIA seutuhnya. Selama sakit saya tetap besukacita menjalani hari-hari saya bersama TUHAN. Beberapa tahun lalu seorang hamba-NYA berdoa untuk saya dan ia berkata bahwa TUHAN akan memberikan mujizat kesembuhan untuk saya.Saya bahagia mendengarnya, harapan sangat besar timbul kembali. Tetapi,bertahun-tahun saya menunggu ternyata tak kunjung nyata. Di sini saya kembali di uji IMAN berapa dalam kita percaya padaNYA dan memercayai hidup kita padaNYA, serta selama menjalani keadaan yang terasa kelam itu apakah kita masih bisa bersyukur dan bersukacita bersamaNYA ? Mungkin saya merasa sudah maksimal beriman, berserah dan bersyukur. Tetapi ternyata ukuran yang kita pakai sangat berbeda dengan ukuranNYA.
Tetapi akhirnya, saya dapat melewati ujian ini. Seperti si sakit di kolam Betesda itu, TUHAN menghampiri dan menawarkan kesembuhan. Si sakit percaya dengan iman dan menerima kesembuhan. Saya menerima kesembuhan itu diusia saya yang ke 45 tahun. Lama sekali penantian saya, tetapi dalam penantian itulah ternyata kesempatan untuk menjadi lebih dekat denganNYA sangat saya rasakan. Pengalaman pribadi bersama DIA membuat iman kita semakin kokoh berakar.
Jangan pernah berhenti untuk berharap padaNYA. Jangan merasa lelah untuk terus mengokohkan iman kita. Mujizat selalu tersedia. Sebab TIDAK ADA YANG TUHAN TIDAK BISA LAKUKAN. SEMUA DAPAT DIA LAKUKAN SESUAI KEHENDAK-NYA. DIA SEDANG MENGULURKAN TANGAN-NYA PADA KITA UNTUK MEMBAWA KITA KELUAR DARI KEADAAN KELAM. SAMBUTLAH ULURAN TANGAN ITU DENGAN IMAN YANG KOKOH. (Amin).

CARILAH TUHAN YESUS DAN KEBENARAN-NYA

“Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran!” Yesaya 55:1

Pertolongan bersumber dari TUHAN; inisiatif untuk memberi pengharapan datang dari TUHAN juga, dan bagian manusia adalah meresponsnya. Dalam ayat pertama dikatakan ”Ayo...” yang artinya suatu ajakan atau undangan untuk kita semua, sebab TUHAN YESUS sangat memperhatikan kebutuhan hidup kita, Ketika kita dalam keadaan kekurangan. Oleh karena itu TUHAN YESUS memberikan semua itu dengan cuma-cuma alias gratis......AMEN.

Banyak orang tidak mengerti rahasia untuk meraih berkat-berkat Tuhan tersebut sehingga mereka mencoba mencari pertolongan dan pengharapan di luar TUHAN YESUS. Padahal pertolongan dan pengharapan dari dunia ini hanya bersifat semu. Seringkali manusia berpikir bahwa harta kekayaan, pangkat dan kepandaian dapat mengatasi masalah dalam hidup ini. TUHAN YESUS jelas menyatakan, ”...di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5b). Ingat, kekuatan manusia itu ada batasnya dan semua harta benda yang kita miliki di dunia ini bisa habis lenyap dalam sekejap mata karena ”...di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:19b). Tetapi dalam TUHAN YESUS kita akan mendapatkan berkat dan jaminan hidup yang tidak dimiliki orang-orang di luar Dia. TUHAN YESUS sendiri berkata, ”Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10b).

Ada pun kunci untuk dapat menikmati berkat-berkat Tuhan adalah:
1. Kita harus memiliki telinga yang senantiasa mendengarkan akan firmanNya ....
Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.( Yesaya 55:3 ) Kita harus mau melangkah untuk melakukan kehendak Tuhan (hidup dalam ketaatan). ”Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:7).

2. Kita harus mencari Tuhan dan selalu berharap padaNya.....
“ Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! “ ( Yesaya 55:6) dan “ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu..” Matius 6:33.
Kita harus membangun kekariban dengan TUHAN YESUS, serta mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepadaNya, bukan kepada yang lain.

Apa pun yang kita perlukan, TUHAN YESUS pasti sanggup menyediakan, asal kita mau mengerjakan bagian kita.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan KELUARGA....AMEN.

Kamis, 14 April 2011

HANYA SEGENGGAM

Pembacaan dari 1 Raja-raja 17 : 7-24

Segenggam atau sekepalan tangan sangat sedikit jumlahnya. Bagi sebagian orang akan diabaikan. Tetapi bagi sebagian orang lagi dapat menjadi berkat. Seorang janda miskin di Sarfat tidak pernah menyangka bahwa ia akan menjadi perpanjangan tangan TUHAN untuk memberkati Elia di saat musim kekeringan. Biasanya kita berfikir bahwa untuk menjadi berkat haruslah memiliki banyak harta, atau dalam kondisi berlebih. Tetapi Tuhan menilai dari sisi yang berbeda.
1. Hati tulus yang penuh kasih. Kita mau belajar dari janda miskin ini. Ia tidak menolak untuk menolong Elia. Ia memberikan apa yang dibutuhkan oleh Elia.
2. Mau berbagi. Ia membuat bagi Elia terlebih dahulu sepotong roti bundar kecil, baru sisanya dibuat roti untuknya dan anaknya. Tiada keluhan, dilakukannya dengan ikhlas.
3. Menghargai apa yang dia miliki. Ia sangat menghargai arti segenggam tepung dan sedikit minyaknya. Dia tahu itu sangat berarti baginya dan anaknya juga bagi Elia.
Untuk dapat menjadi berkat tidak perlu dalam kondisi berlebih, apa yang ada pada kita itu adalah alat yang dipakai TUHAN untuk dapat memberkati. Memberi berkat bukan berarti menghabiskan seluruh yang kita miliki, tetapi berbagi dengan perasaan ikhlas. Berbagi berkat bukan hanya berupa berkat jasmani (roti untuk dimakan) . Berkat rohani dapat juga kita berikan dengan apa yang ada pada kita. Jangan merasa kita tidak memiliki apa-apa. Misalnya :Tuhan tidak meminta kita memiliki kepandaian menjadi garam dan terang di lingkungan, tidak perlu memiliki waktu berlebih untuk mendoakan dan memotivasi. Tidak perlu kepandaian bicara untuk menghibur yang berduka, dan lain sebagainya.
Tuhan tidak akan pernah membuat anak-anakNYA kelaparan. Dari segenggam tepung Tuhan pelihara kehidupan janda itu hingga musim penghujan. Dari yang sedikit dapat menjadi berkat. Jangan pernah meremehkan arti “SEGENGGAM”. DARI SEGUMPAL AWAN, DAPAT TURUN HUJAN yang membasahi bumi dari kekeringan. Dari sedikit kata-kata motivasi dapat membangkitkan semangat, dari sedikit meluangkan waktu untuk mendoakan orang ada kesembuhan, ada kelepasan. Dari sedikit kesaksian hidup bersama TUHAN, ada jiwa yang akan mengenal kebenaran. TIDAK PERLU MENUNGGU BERLEBIH, TIDAK PERLU MENUNGGU BANYAK. Tuhan dapat buat kita menjadi alatNYA untuk memberkati. (Amin).

Senin, 11 April 2011

PERLINDUNGAN KELUARGA.

" Sebab awal dunia , ALLAH menjadikan laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.Demikianlah mereka bukan lagi dua , melainkan satu. Karena itu , apa yang telah dipersatukan ALLAH, tidak boleh diceraikan manusia." Markus 10:6-9.

Sebelum kita membahas bacaan ayat di atas lebih lanjut, maka terlebih dulu kita melihat lagi permulaan ALLAH menciptakan manusia. Pada mulanya ALLAH menciptakan Adam, lalu ALLAH memberinya teman hidup kepada Adam sebagai penolong yaitu Hawa, seperti yang tertulis dalam Kejadian 2:18 TUHAN ALLAH berfirman: Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja,. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia. " Setelah ALLAH memberikan penolong kepada Adam , maka terciptalah suasana yang harmonis diantara mereka berdua.Tetapi sayang , oleh karena mereka melanggar perintah ALLAH, maka mereka jatuh dalam dosa . Dan sejak saat itulah mulai terjadi perdebatan diantara mereka. Dimana Adam tampak lebih dominan dibanding Hawa.
Keadaan seperti ini bukanlah sering kita dapati dalam kehidupan sehari-hari ? dimana banyak terdapat keluarga yang awalnya harmonis, tetapi diahkiri dengan pertikaian sampai pada perceraian? Hal begini sangat tidak dikehendaki oleh ALLAH, sebab ketika terjadi pertikaian dalam keluarga kita, maka perlindungan dari ALLAH itu mulai lepas dan iblis mulai masuk dalam kehidupan ( rumah tangga ) kita. Ada tiga hal penting yang harus kita pahami, supaya perlindungan ALLAH tetap berlaku dalam kehidupan ( rumah tangga ) kita :
1. Memiliki hak yang sama .
Dalam sejarah dunia yang dimulai dari Adam dan Hawa telah terjadi suatu perdebatan, dimana mereka saling menyalahkan dan merendahkan, terutama pada diri Adam. Seolah-olah Adam lebih dominan derajatanya lebih tinggi dibanding dengan Hawa.Memang ,seorang laki-laki tidak berasal dari perempuan , tetapi perempuan berasal dari laki-laki. Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki. Sebab itu, perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya oleh karena para malaikat.. " ( 1 Korintus 11:8-10 ). Tetapi bukan berarti laki-aki bersifat dominan atau lebih tinggi derajatnya dibanding dengan wanita, sebab dalam ayat berikut ini dikatakan: " Namun demikian, dalam TUHAN tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tampa perempuan. Sebab sama seperti perempuan berasal dari lai-laki, demikain pula laki-laki dilahirkan oleh perempuan ; dan segala sesuatu berasal dari ALLAH." Jadi kedua-duanya mendapat hak yang sama dan tidak ada yang lebih dominan diantara mereka. Jilkalau diantara mereka saling dominan maka saat itu iblis mulai bekerja untuk memecah belah rumah tangga.
Berapa banyak suami-suami yang bersikap dominan terhadap isterinya, karena merasa dialah yang mencari nafkah dalam rumah tangga. sehingga hidupnya mulai sembarangan ? Berapa banyak suami-suami yang tidak mau mendengar nasehat dari isteri, karena ia merasa sebagai kepala rumah tangga? Saudara, firman TUHAN mengingatkan dengan tegas :" Hendaklah suami memenuhi kewajibanya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya , demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya." ( 1 Korintus 7:3-4 ). Dan didalam 1 Petrus 3:7 juga dikatakan " " Demikian juga kamu,hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu , sebagai kaum yang lebih lemah ! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan supaya doamu jangan terhalang." Begitu pula sebaliknya, walaupun posisi isteri dalam karirnya lebih tinggi dibanding suami. Karena berapa banyak isteri-isteri yang menganggap rendah suaminya karena tidak memiliki prestasi yang lebih darinya. Tetapi firman TUHAN menasehatkan : " Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada TUHAN......." ( Efesus 5:22-24 ).
2. Meninggalkan ibu dan bapak untuk bedampingan dengan isteri/suami.
Ada sebuah sejarah yang nampaknya sulit untuk dirubah, karena sejarah ini berlaku turun -temurun yaitu mengenai hubuangan mertua atau menantu selalu ada masalah ; baik itu menantu perempuan maupun menantu laki-laki. Hal ini terjadi karena adanya latar belakang dan pola pikir yang berbeda. Oleh sebab itu firman TUHAN mengatakan ; " sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging . Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu." ( Markus 7:8 ). Oleh sebab itu, apabila suami isteri meninggalkan bapah dan ibunya, maka tidak ada kesempatan bagi iblis untuk intervensi dalam kehidupan rumah tangga yang sedang dibangun, sehingga dari situlah berkat TUHAN senantiasa tercurah.
Seandainya kita harus tinggal di rumah yang sederhana, atau rumah kontrakan mauoun kost satu ruangan , janganlah
kecil hati karena ALLAH tetap memelihara kita dan DIA akan memberkati kita secara luar biasa, selama kita hidup rukun dan tidak ada pertentangan dengan orang tua. Karena berapa banyak orang tua yang mengutuki anak menantunya atau sebalikyna, sehingga ada kesempatan iblis masuk kehidupan dan pada ahkirnya hidup mereka tidak terlindungi lagi . Dan melalui ayat diatas biarlah boleh menjadi peringatan bagi kita semua untuk berani melangkah dengan iman, bahwa ALLAH sanggup memelihara kita.
3. Menjadi satu kesatuan .
Pengkotbah 4:9-12 " Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka . Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas ? Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan . Tali tiga lembar tak mudah diputuskan."
Suami isteri itu harus tetap menjadi satu, karena ketika mereka menjadi satu maka TUHAN akan hadir ditengah-tengah mereka untuk memberikan perlindungan ( Matius 18:19-20 ).Memang untuk mempersatukan dua orang yang memiliki latar belakang yang berbeda itu sangat sulit. Tetapi, apabila diantara mereka dapat menerima kekurangan dan kelebihan masin-masing, serta saling memperhatikan bahwa hak mereka adalah sama, terlebih itu mereka harus saling mempercayai serta berharap yang didalamnya ada muatan kasih, maka akan terciptalah kata-kata " tali tiga lembar tak mudah diputuskan." Maksudnya hubungan suami isteri sama dengan hubungan jemaat dengan KRISTUS, dimana kita beribadah harus ada muatan iman, pengharapan dan kasih...Amen.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga...Amen.

KEPATUHAN BUKAN SOAL KECIL

Lukas 6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataanKU tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

Pernahkah Anda mengalami di satu masa ketika Anda pergi ke geraja, berdoa dan membaca Alkitab, Anda menerima pewahyuan atau penyingkapan dari TUHAN ? Rasanya segala sesuatu berjalan sangat lancar. Tetapi ada suatu ketika semua itu terasa menjauh dari Anda. Anda merasa kering ketika berdoa, tidak mendapat penyingkapan saat membaca Alkitab. Semua tampak biasa-biasa saja. Lama kelamaan ketohanian seperti kering.
Saya pernah mengalami masa seperti di atas. Jika Anda saat ini mnegalaminya, ijinkan saya memberi saran. Cobalah telusuri kembali dan temukan perintah TUHAN yang terakhir Anda dapatkan dan belum Anda laksanakan. Mungkin Anda berpikir untuk berdoa bagi banyak orang, bagi teman, sahabat, dll, padahal saat itu TUHAN meminta Anda berdoa untuk suami atau istri Anda, dan Anda menjawab :”Ah.. TUHAN, saya tidak bisa berdoa untuknya, karena dia menyakiti saya.”
Jika ini yang terjadi, bertobatlah, lakukanlah apa yang telah Anda abaikan. Turutilah petunjuk TUHAN. Kelihatannya memang begitu remeh, tetapi hal ini berdampak besar. Mematuhi-NYA bukan hal keci. Tetapi justru tidakan kepatuhan yang sederhana inilah yang akan membuat RUMAH ROHANI ANDA tetap berdiri tegak, atau roboh. Jangan remehkan kepatuhan yang sederhana. (Amin)

Anak Domba telah tiba

" Marilah kita bersuka cita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! karena hari perkawinwn ANAK DOMBA telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia." Wahyu 19:7. baca Wahyu 19:6-8.

Seminggu sebelum saya hendak melangsungkan pernikahan tujuh tahun lalu, Hati saya sudah tidak sabar lagi menantikan hari H tersebut.Rasanya seminggu itu seperti satu bulan. Ini adalah penantian yg mendebarkan sekaligus penuh suka cita. Sebab peristiwa inilah yang dinantikan setiap pasangan calon pengantin. Saya tidak tahu dengan Anda tetapi saya percaya Andapun juga merasakan yang sama tentunya.
Pernikahan dua insan manusia yang berbeda kelamin di dunia ini sebenarnya adalah gambaran dari pernikahan sebenarnya di surga. Sebab pernikahan yang sebenarnya adalah pernikahan antara KRISTUS dan Gereja-Nya yang sempurna yang sering kita sebut dengan Perkawinan ANAK DOMBA.Ingat berbicara pernikahan, disini tidak berbicara tentang hubungan selayaknya suami isteri.
Tetapi Perkawinan KRISTUS dg Gereja adalah puncak satu hubungan yang sempurna antara Sang Pencipta dengan yang diciptakan. Tidak ada hubungan yang paling sempurna dari hubungan KRISTUS dg Gereja-Nya Bukankah ini hari yang dinanti-nantikan oleh Gereja TUHAN ? Gereja-Nya adalah mereka yang telah di basuh dengan darah-Nya sendiri. Mereka ini adalah orang-orang yang telah di tebus. Kita adalah orang-orang yang telak di tebus itu. Bersiaplah bertemu dengan Pengantin Laki-laki. Itu berarti kita akan memandang KRISTUS muka dengan muka tanpa rasa takut dan terhukum.
Bila hari perkawinan ANAK DOMBA itu tiba maka selama-lamanya kita akan bersama dengan Dia.
tidak ada waktu yang bisa membatasi keintiman kita dengan KRISTUS. Kesempurnaan itu akan menyatukan kita. Apa yang KRISTUS punya, kita juga punya. Apa yg kita rasakan di dunia ini tidak akan sebanding dengan kemuliaan yang kita terima.
Sorak sorai para malaikat akan mengiringi Penikahan ANAK DOMBA ALLAH. Tidak ada lagi ratap tangis semua penghuni surga menantikan peristiwa tersebut dengan seksama. Semua orang kudus akan " memakai kain lenen halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih."( lenan halus itu adalah perbuatan -perbuatan yang benar dari orang2 kudus.)

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…..AMEN.

Senin, 04 April 2011

Jangan suka menggerutu.

I Korintus 13:4
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong."

Baca : Mazmur 31; Kisah Para Rasul 3; Keluaran 11-12

Mungkin Anda pernah dengar pernyataan pendeta seperti ini ketika membicarakan bangsa Israel yang berkeliling selama 40 tahun di padang gurun, "Yang membuat mereka (bangsa Israel) berada di padang gurun selama puluhan tahun bukanlah karena rencana ALLAH, tetapi karena mereka sering menggerutu," Bila kita membaca Alkitab secara seksama, memang hal inilah yang membuat bangsa pilihan ALLAH tersebut begitu lama sampai ke tanah perjanjian.

Menggerutu adalah dosa terlalu umum di antara orang-orang Kristiani dan diakui atau tidak, sebagian dari mereka merupakan penggerutu kronis. Mereka terampil dalam menemukan kesalahan seseorang yang secara aktif berusaha untuk melayani TUHAN. Kita pun pernah melakukannya.

Obat terbaik untuk kebiasaan dosa ini adalah kasih yang berasal dari ALLAH. Itu mudah diciptakan, namun sulit untuk dilakukan. Pertama, kita harus sadar menginginkan apa yang terbaik dari ALLAH bagi setiap orang. Kasih itu sabar,..murah hati; ia tidak cemburu .... ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (I Korintus 13: 4-5). Lalu, setelah kita menyadari hal ini maka kita harus tahu menerapkannya dalam perbuatan.

Marilah kita masing-masing refleksi diri pagi hari ini, apakah kita selama ini adalah orang yang suka menggerutu atau tidak? Jika memang iya, bertobatlah. Jika di kemudian hari Anda sepertinya ingin mencari-cari kesalahan seseorang, lawanlah dorongan itu dan berusahalah melakukan kebaikan bagi orang tersebut (Galatia 6:10). Lakukanlah hal ini dengan setia, dan pada saatnya nanti Anda akan sembuh dari sikap menggerutu.

Menggerutu tidak akan membuat Anda terlepas dari masalah, tapi dengan mengucap syukur Anda kuat menghadapi segala masalah…..AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda danKeluarga….AMEN.

Rabu, 30 Maret 2011

HIDUP KUDUS

“ Apabila ada diantaramu seorang laki-laki yang tidak tahir disebabkan oleh sesuatu yang terjadi diatasnya pada malam hari maka haruslah ia pergi keluar perkemahan, janganlah ia masuk kedalam perkemahan. Kemudian menjelang senja haruslah ia mandi dengan air, dan pada waktu matahari terbenam, ia boleh masuk kembali ke dalam perkemahan.” ( Ulangan 23:10,11. )
Baca : Ulangan 23:9-14 ; Filipi 4:18.
Kita tentunya sangat ingat dengan nats ini: “ ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” ( 1 Petrus 1:16 ) . Didalam Firman-Nya TUHAN mengingatkan kita untuk hidup kudus. Kudus artinya orang yang dipisahkan. Orang yang bertobat ada materai anak domba ALLAH, sedang orang yang belum bertobat tidak ada tanda materai ALLAH. Karena kita disebut sebagai bangsa yang kudus, imamat rajani dan umat kepunyaan ALLAH sendiri ( 1 Petrus 2:9 .
Lalu apa saja yang harus kudus didalam hidup kita, pertama tentunya hati kita. Kita harus menjaga kekudusan hati kita, kita harus menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Kita menjaga hati kita sebab dari sinilah ALLAH menilai hidup kita., perhatikan khotbah TUHAN YESUS diatas bukit: “ Tetapi Aku berkata kepadamu : setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” ( Matius 5:28 ). Kemudian yang kedua ada pikiran, kita harus menjaga pikiran kita supaya tetap bisa berpikir yang kudus, karena Paulus didalam suratnya kepada jemaat di Filipi berkata: “ Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia,semua yang adil, semua yang suci, semuayang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu .” ( Filipi 4:8 ).
Selain itu ALLH mau kita memikirkan tentang hal-hal yang kekal yaitu tentang ibadah, tentang bagaimana kita memuji dan menyembah Dia, bagaimana menyenangkan hatinya. “ Pikirkanlah perkara yang diatas, bukan yang dibumi ( Kolose 3:2 ).
Hati dan pikiran yang kudus akanmenghasilkan perbuatan yang kudus juga, sehingga dalam ayat Ulangan 23:9,14 dikatakan: “ Apabila engkau maju dengan tentaramu melawan musuhmu, maka haruslah engkau menjaga diri terhadap segala yang jahat….sebab TUHAN, ALLAHmu, berjalan dari tengah-tengah perkemahanmu untuk melepaskan engkau dan menyerahkan musuhmu kepadamu; sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari padamu.”
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…..AMEN

MEMBENTUK GENERASI BERKARAKTER TANGGUH

Mendidik anak-anak tidaklah mudah. Terkadang jika kita menasihati dan anak-anak tidak peduli, kita suka membandingkan dengan kehidupan masa kecil kita yang kita ingat, bahwa kita sangat patuh pada orang tua. Atau saat anak kita mulai suka protes, kita juga merasa terganggu. Perkembangan zaman mempengaruhi juga karakter anak-anak. Mungkin pengaruh tontonan, permainan yang kita sajikan pada mereka cukup berpengaruh. Selain itu ada juga orang tua yang salah mengartikan kata “kasih sayang”terhadap anak-anaknya, oleh karenanya selalu menuruti saja setiap permintaan anaknya asal anaknya tenang dan tidak rewel. Tidak peduli apakah itu mendidik atau tidak untuk masa depan anak. Ada juga orang tua yang tidak pernah menegur anaknya jika bertindak salah, dengan alasan takut menyakiti hati anak nanti takut tidak di sayang sama anaknya ketika ia lajut usia. Juga ada orang tua yang melayani anaknya 100%, tidak pernah memberi perintah apapun, dengan alasan sayang. Sehingga semua keperluan dan kegiatan anak ini harus ditolong, walau anaknya sudah dapat melakukannya sendiri. Akhirnya muncullah generasi-generasi manja dengan mental lemah, egois, pembangkang, dll.
Generasi yang TUHAN kehendaki bukanlah yang seperti ini, tetapi generasi tangguh yang dapat menghadapi dan mengatasi segala tantangan. Sebab hidup ini bukan untuk berleha-leha dan bersenang-senang. Hidup juga berarti peduli sesama. Menyayangi anak berarti harus mendidik dengan benar seperti yang dikatakan dalam Amsal 6:23 (Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan). Didikan bukan hanya dalam kehidupan yang berhubungan dengan dunia, terlebih lagi dalam kerohanian. Agar tumbuh dewasa dan tangguh.
1.Perintah : Membimbing anak melakukan segala kewajiban tanggung jawabnya, di rumah di sekolah dan dimasyarakat. Hingga dia mengerti arti hak dan kewajiban, juga melatih dia melaksanakan segala tanggung jawabnya.
2. Ajaran. : Ajarlah dan arahkan mereka sesuai dengan ajaran TUHAN (Efesus 6:4) . Ajaran yang berpegang pada firman. Ajaran yang TUHAN kehendaki berarti berbeda dengan ajaran yang manusia kehendaki. Termasuk memberi teladan bagaimana seharusnya kita berjalan dalam terang firman TUHAN. Segudang kata-kata tidak akan mudah diingat oleh mereka, tetapi teladan yang mereka lihat akan terus teringat sepanjang hidup mereka.
3. Teguran / nasehat: Jangan pernah ragu untuk menegur dan jangan pernah jemu untuk menasihati jika anak melakukan pelanggaran. Sebab mereka belum mengerti dengan benar bahaya yang mengintai di depan. Seperti TUHAN juga sering menegur kita oleh karena kita menyimpang langkah dari jalanNYA, karena kita tidak mengerti dan tidak mengetahui bahaya yang menghadang dengan segala akibatnya. Teguran di lakukan dengan cara lembut dan bahkan bisa dengan agak sedikit keras, dengan tujuan menyelamatkan, mengasihi. Tidak pernah menegur anak sepanjang hidupnya, maka akan menjerumuskan anak pada kebinasaaan (1Raja-raja 1:5-6).
Generasi tangguh adalah generasi yang tidak mudah mengeluh,tidak manja, tekun , dan dapat tegak berdiri dalam segala rintangan. Generasi yang siap menjadi pewaris KERAJAAN. (Amin)

Senin, 28 Maret 2011

Dosa yang kita tidak sadari

“ Apabila engkau melihat keledai saudaramu atau lembunya rebah di jalan, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; enkau harus benar-benar menolong membangunkannya bersama-sama dengan saudaramu itu.” ( ulangan 22 ; 4 ).
Dosa tidak harus dikaitkan dengan pembunuhan, perampokan, dusta, percabulan, ataupun perzinahan. Tetapi ada dosa yang tanpa kita sadari sering kita lakukan. Apa itu ? Yakobus menuliskan, “ Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” ( Yakobus 4:17 ) . Jadi bilamana Anda mengabaikan teman Anda yang sedang berada di tepi jurang, dan Anda diam saja, Anda berdosa.
Sedangkan dalam tauratpun ALLAH sudah mengatakan perihal ini. Jika ada keledai atau lembu milik saudara kita yang rebah di jalan, maka Anda harus menolongnya beserta dengan saudara Anda itu. Dan YESUS ,melengkapi Firman ini melalui perumpamaan tentang seorang Samaria yang murah hati ( baca : Lukas 10:25-37 ). Orang samaria dibenci oleh orang Yahudi sebab mereka dianggap sebagai orang Yahudi yang sudah tercemar. Tetapi justru orang yang dianggap mulia seperti Imam dan orang Lewi ama sekali pura-pura tidak tahu kalau ada orang yang sedang terluka di pinggir jalan. Pura-pura tidak tahu! Itulah jurus yang mereka pakai ketika melihat orang yang terkapar di pinggir jalan. Tetapi orang Samaria yang dianggap rendah itu tergerak hatinya oleh belas kasihan dan ia membawa dan membalut luka-lukanya. Tidak hanya sampai disitu saja. Ia menyewa kamar dan membaringkan orang itu lalu merawatnya. Jadi pertolongan yang dilakukannya tidaklah setengah-setengah, melainkan sampai tuntas.
Adak ah orang Kristen yang seperti orang Samaria ini ? Ada sih pasti ada, tetapi jumlahnya ini yang saya piker akan membuat kita malu sendiri. Gereja wajib menjadi sperti orang Samaria. Apabila kita masa bodoh dan acuh terhadap tetangga kita yang menderita, maka kita berdosa kepada ALLAH. Apakah artinya semua gemerlapan dan kemegahan gereja kalau kita tidak menyatakan kegemerlapan dan kemegahan gereja kalau kita tidak menyatakan kegemerlapan kasih ALLAH ?.
Jangan kira dengan berlaku masa bodoh, maka Anda seperti seorang terdakwa yang berjalan dengan bebas keluar dari siding. Saya percaya kalau keselamatan itu adalah anugerah , tetapi dosa yang masih saja kita lakukan akan menyiksa diri kita sendiri. Kalau Anda rindu seperti kasih yang YESUS lakukan, maka Anda tidak akan mengabaikan orang-orang di sekitar Anda. YESUS selalu melihat ke sekeliling dan menghampiri mereka yang sedang dalam masalah. Bahkan anak seorang janda di bangkitkan oleh-Nya. Karena apa ? Sebab YESUS terdorong oleh kasih …( baca: Lukas 7:11-17 ). Dan kasih itu tidak berpura-pura ( termasuk pura-pura tidak tahu ).
TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga ….AMEN.

BEBASKANLAH DIRIMU

Lukas 14: 33 .... tiap-tiap orang diantara kamu yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi muridku.

Seseorang tidak dapat berjalan bebas jika tangannya sarat dengan berbagai barang bawaan yang memberatkan. Kaki yang terikat dengan rantai yang berat juga tidak dapat membuat seseorang dapat bebas bergerak. Ketika pikiran dan hati kita juga terikat oleh berbagai hal yang memberatkan, kita tidak dapat merasakan kebebasan untuk bergerak. Tuhan berpesan, jika ingin menjadi murid_NYA, lepaskanlah diri kita dari segala milik kita. Yang dimaksud di sini adalah, apakah yang menjadi milik pribadi kita yang sangat mengikat kita ?

Sesuatu yang sangat mengikat tidak dapat membuat kita mengikut Tuhan, seperti : pekerjaan, suami,istri,anak, harta benda, orang tua dan lain sebagainya. Yang sangat kita nomor satukan dibanding TUHAN YESUS. Sehingga ketika kita akan menjadi muridNYA, kita akan banyak alasan untuk menolak. Seperti ketika kita menolak untuk datang ke persekutuan-persekutuan, dengan alasan repot oleh karena keluarga, karena pekerjaan. Tidak dapat melayani Tuhan oleh karena pekerjaan yang sangat menyita waktu, tidak dapat hadir ibadah karena urusan keluarga lebih utama, dll alasan. Dahulu saya juga melakukan alasan yang sama ketika Tuhan menginginkan saya menyisihkan waktu bagiNYA. Sepertinya terlalu sibuk dengan pekerjaan (bisnis) dan terlalu repot bagi saya untuk melayani Tuhan. Hingga saya menunggu waktu yang tepat (menurut waktu saya). Atau saya tidak beribadah karena bergantung pada seseorang yang tidak bisa mengantar atau tidak bisa berangkat juga.

Sesungguhnya semua dalih tersebut di tanamkan dalam pikiran sayaoleh si jahat, agar saya tidak bertumbuh dan tidak dapat menjadi murid Yesus. Kini saya mengingat masa lalu saya sebelum saya menyerahkan hidup sepenuhnya bagi Tuhan,semua yang saya kerjakan sia-sia, tidak dapat saya nikmati. Kebersamaan dengan anak-anak saya juga tidak dapat saya nikmati, walau sepertinya memang saya disibukkan dengan kepentingan mereka. BEERBEDA DENGAN SAAT INI. SEGALA WAKTU YANG SAYA MILIKI DAPAT SAYA NIKMATI. WALAU SAYA MENYERAHKAN HIDUP SEPENUHNYA BAGI TUHAN. Bebaskanlah diri kita dari segala belenggu yang memberatkan kita untuk menjadi murid dan mengiring Yesus. Jangan sampai kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah oleh karena kita dibelenggu hal-hal duniawi. MENGIKUT YESUS BERARTI MEMIKUL SALIB YANG BERARTI MELEPASKAN SEGALA KEINGINAN PRIBADI dan KETERIKATAN KEDAGINGAN. MEMIKUL SALIB adalah MELETAKKAN YESUS PADA POSISI UTAMA DARI SEGALA APAPUN. (ml)

Rabu, 23 Maret 2011

MATA INDAH

Pembacaan dari Lukas 11 :34-36

Saya mempelajari ilmu tata rias wajah dan ternyata yang memegang peranan penting agar wajah seseorang terlihat berubah dan cantik adalah rias mata . Mata memegang peranan penting untuk wajah. Mata juga tidak dapat menyembunyikan keadaan hati seseorang. Pancaran sedih dan gembira terpancar dari mata seseorang, hati tulus atau licik terpancar juga dari mata. Mata adalah pelita tubuh.
Mata jasmani kita sangat berharga, lalu bagaimana jika seseorang cacat mata jasmaninya ? setiap manusia diberi mata rohani yang lebih peka dari mata jasmani. Mata rohani dapat melihat jauh lebih dalam pada hal-hal yang murni. Seseorang yang memiliki cacat mata jasmani akan menggunakan kepekaan mata rohaninya dengan lebih baik, bahkan ia dapat mengenali wajah seseorang hanya dengan meraba dan menggunakan mata rohani. Oleh sebab itu apabila kita memiliki mata jasmani yang normal, janganlah dipergunakan untuk menyaksikan hal-hal yang akan merusak mata rohani.

Kita harus melatih kepekaan mata rohani kita, sebab mata jasmani sangatlah terbatas daya pandangnya. Dan jika kita bisa memiliki kepekaan mata rohani, maka kita dapat melihat hal-hal yang tersembunyi yang TUHAN tunjukkan ,yang tidak dapat dilihat oleh mata jasmani. Latihlah mata rohani kita dengan lebih tekun mengenal DIA lewat firman. DIA yang memberikan ROH hikmat dan pewahyuan, yang akan membuat mata rohani kita lebih terbuka mengenalNYA, lewat apa yang ada disekeliling kita. Sebab Tuhan ada dekat sekali bersama kita IA hadir diantara orang-orang sekitar kita, IA ada diantara berbagai persoalan, IA ada bersama tawa dan tangis di sekeliling kita, IA selalu ada dalam setiap aspek kehidupan kita.

Mata yang indah adalah mata rohani yang peka, yang akan menjadikan hidup ini lebih bermakna dan dapat dinikmati dengan sukacita dan pengharapan pada NYA. Mata rohani yang indah dapat memancarkan kemuliaan NYA dimanapun kita berada. (Amin)

Selasa, 15 Maret 2011

PENDERITAAN DALAM PEMBENTUKAN

Yesaya 38:17 Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapanMU.

Siapa yang tidak takut akan sebuah kehancuran? Setiap orang akan menghindari itu. Tetapi terkadang kehancuran tidak dapat dihindari. Mengapa ? Sebab Tuhan dapat mengijinkan itu terjadi dalam kehidupan kita. Apakah Tuhan kejam? Tidak..! Terkadang sebuah bejana harus dihancurkan sampai lumat untuk kemudian diolah menjadi sebuah bentuk yang indah dan berguna. Demikian juga dalam perjalanan kehidupan kita. Sering kaki melangkah pada jalan yang menyimpang jauh dari jalanNYA TUHAN. Dipanggil olehNYA tidak juga menyadari untuk kembali. Terlalu asik kita dengan jalan yang kita tempuh sendiri,asik dengan pemikiran sendiri yang tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Terlalu asik dan nyaman dengan dunia kita, hingga sampailah di puncak bukit yang kita sudah tidak dapat lagi mendaki. Bukit yang membuat kita terjebak. Sebab jika seseorang mendaki bukit kenyamanan itu, dia tidak ingin untuk menuruninya. Tetapi akan semakin tertantang untuk mencapai puncaknya. Hanya ada satu cara untuk membuatnya kembali. DIJATUHKAN DENGAN KERAS SAMPAI HANCUR.

Keadaan saat mengalami kejatuhan oleh karena berada dibukit kenikmatan dan kepentingan diri sendiri, membuat hidup hancur dan terasa tidak ada harapan. SESUNGGUHNYA TUHAN AMAT SAYANG PADA KITA. IA INGIN KITA KEMBALI PADANYA. IA INGIN KITA KEMBALI MENAPAKI JALAN YANG SUDAH IA TETAPKAN. (Ibrani 12:6)

Diijinkannya seseorang mengalami kejatuhan usaha, kejatuhan karier, kejatuhan kesombongan,bahkan kehancuran dalam pelayanan, dll . Semua demi menyelamatkan hidup kita. IA bertujuan menjadikan kita alatNYA untuk dapat memberitakan kabar baik keselamatan. PEMBENTUKANNYA PADA KITA BERTUJUAN AGAR KITA JUGA SEMPURNA . Sebelum menjadi sebuah “alat” IA akan menempa seluruh keberadaan hidup kita, termasuk karakter kita. Hingga kita menjadi “alat”NYA bagi sesama. Jangan menyalahkan keadaan atau menyalahkan TUHAN saat mengalami proses seperti itu. Tetapi cobalah mengoreksi diri untuk segera menyadari dan kembali pada jalanNYA dan memelukNYA erat-erat dalam hidup ini. Rasakanlah kuasaNYA yang luar biasa dalam hidup kita. Dan kita akan menjadi bejana yang indah dan alat yang berguna ditanganNYA. (Amin)
TUHAN MEMBERKATI