Senin, 18 April 2011

TERIMALAH ULURAN TANGAN-NYA

Pembacaan dari Yohanes 5:1-9

Kadang kita berfikir bahwa jika kita hidup dalam TUHAN, melayani TUHAN dapat membuat perjalanan hidup ini mulus tanpa masalah. Tetapi ternyata kita mengalami apa yang tidak terfikirkan. Seperti orang yang sedang patah hati, duania rasanya hampa tanpa pengharapan. Saat kita dinyatakan sudah tidak dapat sembuh dan hanya menunggu mujizat, Ketika kejatuhan perusahaan, ketika terjebak pada persoalan yang seperti benang kusut tiada dapat diuraikan , dll. Sesungguhnya di sanalah kita sedang diuji IMAN.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)
Berapa lama orang dekat kolam itu sakit? 38 tahun. Bukan waktu yang sebentar untuk bergumul dalam kondisinya itu. Ada usaha yang dilakukan untuk mencapai kolam dan meraih mujizat kesembuhan, namun semua terasa sia-sia. Sebab sepertinya sukar dan tidak mungkin dapat mencapainya dengan kondisi yang seperti itu.
Berapa banyak diantara kita juga merasakan demikian ? Tahu ada mujizat tersedia tetapi dalam usaha untuk mencapainya kita merasa kelelahan lalu STOP !!! dan mulai merasakan harapan itu hilang, sepertinya tidak mungkin.
Tuhan Yesus sangat tahu kondisi kita.Berapa dalam kita dalam keadaan jatuh ke lembah kelam, berapa lemahnya saat kita terpuruk, berapa banyak usaha yang sudah kita lakukan dengan kekuatan sendiri, berapa banyak air mata yang kita keluarkan, berapa kali kita berkata “lebih baik aku mati”, berapa kali kita meragukan DIA, dan lain sebagainya. Saya memiliki cacat jantung sejak lahir dan kondisi semakin parah.Sebagai manusia, walau sudah hidup dalam TUHAN, saya sempat down ketika dokter memvonis bahwa saya tidak dapat disembuhkan. Akhirnya TUHAN membawa saya pada pengalaman-pengalaman pribadi denganNYA dan mengajar saya arti penyerahan total padaNYA dan arti memercayai DIA seutuhnya. Selama sakit saya tetap besukacita menjalani hari-hari saya bersama TUHAN. Beberapa tahun lalu seorang hamba-NYA berdoa untuk saya dan ia berkata bahwa TUHAN akan memberikan mujizat kesembuhan untuk saya.Saya bahagia mendengarnya, harapan sangat besar timbul kembali. Tetapi,bertahun-tahun saya menunggu ternyata tak kunjung nyata. Di sini saya kembali di uji IMAN berapa dalam kita percaya padaNYA dan memercayai hidup kita padaNYA, serta selama menjalani keadaan yang terasa kelam itu apakah kita masih bisa bersyukur dan bersukacita bersamaNYA ? Mungkin saya merasa sudah maksimal beriman, berserah dan bersyukur. Tetapi ternyata ukuran yang kita pakai sangat berbeda dengan ukuranNYA.
Tetapi akhirnya, saya dapat melewati ujian ini. Seperti si sakit di kolam Betesda itu, TUHAN menghampiri dan menawarkan kesembuhan. Si sakit percaya dengan iman dan menerima kesembuhan. Saya menerima kesembuhan itu diusia saya yang ke 45 tahun. Lama sekali penantian saya, tetapi dalam penantian itulah ternyata kesempatan untuk menjadi lebih dekat denganNYA sangat saya rasakan. Pengalaman pribadi bersama DIA membuat iman kita semakin kokoh berakar.
Jangan pernah berhenti untuk berharap padaNYA. Jangan merasa lelah untuk terus mengokohkan iman kita. Mujizat selalu tersedia. Sebab TIDAK ADA YANG TUHAN TIDAK BISA LAKUKAN. SEMUA DAPAT DIA LAKUKAN SESUAI KEHENDAK-NYA. DIA SEDANG MENGULURKAN TANGAN-NYA PADA KITA UNTUK MEMBAWA KITA KELUAR DARI KEADAAN KELAM. SAMBUTLAH ULURAN TANGAN ITU DENGAN IMAN YANG KOKOH. (Amin).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar