Senin, 30 Mei 2011

MENANTI JANJI TUHAN

"Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku, dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. Lalu TUHAN menjawab aku, demikian: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.” Habakuk 2:1-3.



Seiring dengan berjalannya waktu , Kasih dan berkat TUHAN telah dinyatakan satu persatu didalam hidupku dan keluargaku . sampai sekarang kami tetap percaya dan memegang janji TUHAN seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:12 yang berkata…. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu……” AMEN. Dan ayat ini aku catat dan selalu aku perkatakan, setelah beberapa bulan kami menemukan ayat Yohanes 15:7 yang berkata…” Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya….AMEN.

Dengan beberapa ayat Firman TUHAN yang kami dapatkan ini telah mendasari kami untuk tetap menantikan janji TUHAN. Memang menunggu atau menanti adalah sesuatu yang tidak menyenangkan melainkan menjemukan, tetapi saudaraku hal yang terpenting dalam menanti janji TUHAN adalah :



1. Tetap sabar dan tekun. ….Melalui kesabaran dan ketekunan, seseorang akan menerima apa yang telah dijanjikan-Nya, Segala sesuatu yang dijanjikan oleh TUHAN tidak ada kata terlambat walaupun tampaknya seperti terlambat, karena TUHAN memberkati tepat pada waktu-Nya. Pada saat Kaleb menerima janji TUHAN melalui Musa, ia berusia empat puluh tahun, sedangkan janji itu digenapi ketika Kaleb berusia delapan puluh lima tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi waktu yang panjang. Meskipun demikian Kaleb tetap sabar dan tekun dalam menantikan janji TUHAN. Apabila kita melihat perkembangan jaman sekarang ini, maka kita temukan bahwa segala sesuatu serba instan tanpa melalui proses yang panjang. Demikian dengan kehidupan orang-orang yang mengaku dirinya anak-anak TUHAN. Mereka menginginkan segala sesuatu serba instan, khususnya dalam menerima janji TUHAN. TUHAN rindu dalam diri umat-Nya terdapat karakter yang sabar dan tekun dalam menantikan Janji-Nya.



2 Tidak undur ….Dalam kurun waktu yang cukup panjang Kaleb tidak pernah putus asa atau undur dari TUHAN, tetapi dia Semakin sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam melayani TUHAN. Hal ini dapat kita lihat dalam Yosua 14:8…” ..aku Tetap mengikuti TUHAN, ALLAHku, dengan sepenuh hati..” Namun saat ini kenyataannya, berapa banyak orang yang undur dari Hadapan TUHAN ketika permohonannya belum dijawab TUHAN, sehingga mereka mulai mengandalkan kekuatannya Sendiri demi tercapainya keinginannya. Padahal firman TUHAN berkata, “ Terkutuklah orang yang mengandalkan Manusia , yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!” Yeremia 17:5. Dalam Habakuk 2:4 , dikatakan , “ sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang Benar itu akan hidup oleh percayanya.”

Memang sepanjang kita menantikan janji TUHAN hidup kita diwarnai dengan berbagai pergumulan, tetapi perlu kita ingat bahwa semuanya itu terjadi atas seijin TUHAN, dengan tujuan supaya kerohanian kita semakin kuat atau dewasa. Dan Firman-Nya juga menasehatkan kita, “ Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri maka Aku tidak berkenan padanya.” Oleh sebab itu jangan sampai dalam pikiran kita terlintas untuk mengundurkan diri dari hadapan TUHAN. Melainkan biarlah kita tetap pegang janji TUHAN yang berkata,…” Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Yeremia29:11.



3 Tetap berjaga-jaga…Ketika seseorang menantikan sesuatu terlalu lama maka akan muncul kecenderungan adanya rasa Jenuh, sehingga orang tersebut mulai berusaha melupakan apa yang dia nantikan. Demikianlah bagi orang yang
menantikan janji TUHAN, apabila ia merasa terlalu lama tidak digenapi, maka orang tersebut mulai tidak menantikannya atau tidak berjaga-jaga atas kerohaniannya, Dan ketika seseorang mulai tidak berjaga-jaga, maka saat itulah iblis mulai menyerang anak TUHAN. Karena iblis sabar menunggu sampai anak TUHAN mulai lengah. Hal ini dapat kita lihat ketika iblis berusaha mencobai YESUS dan gagal, namun dalam Lukas 14:13 dikatakan, “ Sesudah iblis mengakhiri semua percobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” Walaupun demikian YESUS tidak pernah jatuh dalam percobaan sebab Ia senantiasa berjaga-jaga supaya hidup-Nya berkenan dihadapan BAPA. Oleh sebab itu Firman TUHAN berkata : “ Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” 1 Petrus 5:8……AMEN.



Saudaraku, apakah saudara tetap berjaga-jaga atas kerohanian saudara selama menantikan janji TUHAN ?

Saudaraku, lakukan yang terbaik untuk ambil bagian dalam melayani TUHAN YESUS, dengan hati penuh sukacita maka TUHAN pasti menyertai Anda sekeluarga…..AMEN.



TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga…..AMEN.

Rabu, 25 Mei 2011

“ Haruskah Aku “ MembangunkanNya?.”

Baca Kidung Agung 5:2-8 ; Wahyu 3:20; Mamur 3:6; Mazmur 127:1-2 ;Amsal 10:22
Setiap manusia yang masih tinggal di dunia ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pergumulan; baik besar maupun kecil. Dan persoalan itu datang tidak memandang bulu, baik orang kaya, orang miskin, tua maupun muda, orang percaya maupun orang yang belum percaya, yang pasti persolan itu selalu ada. Walaupun kita sama-sama harus menghadapinya pergumulan dalam hidup, namun yang membedakan antara orang yang percaya dengan orang yang belum percaya yaitu ketika mereka menyelesaikan suatu persoalan. Kalau orang diluar TUHAN, mereka menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri atau ada yang mengandalkan kuasa kegelapan., tetapi anak-anak TUHAN segala sesuatu selalu bersandar kepada TUHAN atau selalu mengandalkan kekuatan TUHAN. Seperti yang tertulis dalam mMazmur 37:5…” Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; .” Oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa tanpa TUHAN kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dan kali ini kita akan belajar dari Bani Korah ketika berada dalam pergumulan, khususnya yang terdapat dalam Mazmur 44:24…” Terjagalah ! mengapa engkau tidur, ya TUHAN ? Bangunlah! Jangan membuang kami terus-menerus !”

Nyanyian dari Bani Korah ini seolah-olah menyatakan bahwa TUHAN itu bisa tertidur sehingga harus di bangunkan, namun sebenarnya bukan demikian sebab dalam Mazmur 121:4 telah dikatakan: “ Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur “Penjaga Israel.” Jadi sesungguhnya pernyataan ini memberikan suatu isyarat bahwa kita harus senantiasa berseru ( berdoa ) kepada TUHAN. Dan makna yang lebih dalam lagi adalah kita harus membangun hubungan yang intim dengan TUHAN. Sedangkan untuk dapat melihat contoh yang lebih nyata lagi adalah kisah tentang angin rebut yang diredahkan. Seperti yang tertulis dalam Matius 8:32-37…..” Pada perikop ini telah diceritakan bahwa saat YESUS naik perahu bersama murid-murid-Nya sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu., Sedangkan YESUS tertidur diburitan. Lalu murid-murid-Nya segera membangunkan-NYa. Walaupun pada cerita ini ada kata tidur, tetapi bukan berarti YESUS terlelap dalam tidur, karena walaupun fisik-Nya tidur tetepai hati-Nya tidak tidak pernah tertidur. Saat itu YESUS tidak langsung bangun untuk menghardik topan tersebut, tetapi Ia menantikan reaksi dari pada murid-murid-Nya. Hal ini menunjukan bahwa TUHAN sangat rindu murid-murid-Nya membangun suatu hubuangan atau komunkasi dengan Dia. Demikinlah kerinduan hati TUHAN terhadap kita yaitu kita harus selalu membangun hubungan dengan TUHAN, supaya doa menjadi suatu gaya hidup orang-orang yang percaya kepada KRISTUS. Dan selanjutnyan dari kedua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam kitab Mazmur dan injil Matius telah memberikan pengajaran yaitu ketika kita sedang diterpa badai masalah biarlah kita “ membangunkan “ Dia, Ketika kita dilanda topan persoalan biarlah kita menguatkan iman kita untuk tetap setia dan tetap bersandar kepada Dia.,Dan janganlah panic atau mengandalkan kekuatan kita sendiri, sebab apabila kita mengandalkan kekuatan diri kita sendiri maka kita akan terkutuk seperti yang disebutkan di Yeremia 17:5…” Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! “ Dan perlu kita ketahui pula bahwa TUHAN tidak pernah membiarkan kita terus menerus asalkan kita berserah sepenuhnya kepada TUHAN, sebab dalam Mazmur 55:23 dikatakan….” Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah ,”…..AMEN.

Saudaraku , selain kita yang “ membangunkan “ TUHAN, Diapun juga rindu untuk membangunkan kita. Dalam pengertian bahwa Dia sangat rindu bersekutu dengan kita…AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN!.

Rabu, 18 Mei 2011

HADAPI SEMUA MASALAHMU BERSAMA TUHAN YESUS

Masalah dapat tiba-tiba datang dalam kehidupan kita, tetapi sudah waktunya kita berdiri, menghadapi dan mengalahkannya. Kita dapat belajar dari Raja Yosafat yang ketika itu sedang mengatur bangsanya. Tiba-tiba dia mendengar 3 kekuatan bani Amon dan bani Moab dan sepasukan orang Meunim akan maju hendak menghancurkan Israel. Yosafat yang takut mendengar berita ini memutuskan untuk mencari Tuhan.

Bagaimana sikap kita pada waktu menghadapi masalah?

1. Jangan takut dan terkejut …. . Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah,
dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. (2 Tawarikh 20:14,15)
Artinya: Hadapi saja masalah itu karena TUHAN menyertai kita. TUHAN akan memberikan kemenangan, terobosan, mujizat, membuka jalan bagi kita. Ia akan memulihkan kita, hanya apabila kita mau menghadapi masalah kita. TUHAN begitu yakin dan percaya bahwa kita akan menang karena TUHAN Telah melakukan bagian-Nya untuk membuat kita menang, dengan mati di kayu Salib! YESUS mengatakan ”SUDAH SELESAI”. Kalimat ini tertulis dalam Yohanes 19:30, dikonfirmasi lagi di kitab Wahyu 16:17.

Masalah memang harus kita hadapi. Ini bagian yang harus kita lakukan. Masalahnya adalah “Apakah engkau percaya?” ..baca.(Markus 9:14-24). Karena bagi orang yang percaya, segala sesuatu adalah mungkin! Kita harus percaya bahwa kita bisa keluar dari masalah itu dan keadaan bisa berubah.. Ada mujizat yang bisa terjadi dalam hidup kita. Satu hal yang harus kita sadari adalah bahwa masalah tidak sama dengan TUHAN! Artinya TUHAN lebih besar dari masalah kita!

2. Ada kuasa dalam kesepakatan (Matius 18:19) 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Kita harus sepakat dan berada di pihak TUHAN. Kita harus sepakat dengan TUHAN dalam pikiran, perkataan dan tindakan kita. Apapun keadaan yang sedang kita hadapi, ingat dan sepakat dengan janji firman TUHAN. kita harus hidup dengan kesadaran bahwa kita adalah PEMENANG yang penuh dengan berkat dan kemurahan TUHAN! Jangan pikirkan masalahnya tetapi fokus kepada apa yang Tuhan akan lakukan bagi kita (Ibrani 12:2).. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Percaya bahwa segala sesuatu ada dalam kendali Tuhan. Apabila kita tunduk kepada Tuhan, maka masalah tidak ada pilihan lain selain pergi dari hidup kita (Yakobus 4:7)… :Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! …AMEN.
Tuhan tidak pernah merancang kita untuk lari dari masalah kita. Tuhan telah memberikan senjata peperangan dimana semua itu untuk melindungi kita! (Efesus 6:14-17)…. 6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, 6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,

saudaraku , jangan undur dari kuasa TUHAN YESUS Ibrani 10:38-39
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup…..AMEN.
TUHAN YESUS memberkati Anda Sekeluarga….AMEN.

Minggu, 15 Mei 2011

TUHAN YESUS melindungi kita

“ Walau seribu orang rebah disisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu “ ( Mazmur 91: 7, 10). Baca Mazmur 91:1-16.

Berbicara secara wajar, inilah dunia mengerikan tempat kita tinggal kini. Sebuah dunia yang sempoyongan karena pengaruh dari satu bencana ke bencana lain. Hampir setiap hari kita mendengar tentang peperangan, bahaya senjata nuklir dan perang senjata kimia, tumpahan minyak, dan gempa serta banjir, penyakit yang mewabah dan kejahatan yang melanda kota-kota kita.

Tetapi ditengah itu semua, Tuhan sedang berjanji menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan kepada orang – orang yang mau percaya dan tinggal didalam DIA.

Anda mungkin berkata, “ DIA membuat janji ribuan tahun yang lalu ketika keadaannya tidak separah sekarang!”. Itu mungkin demikian, tetapi tahukan anda? Janji itu justru berlaku sekarang, itu dibuat untuk generasi kita. Renungkanlah, ketika Mazmur 91 ditulis, manusia belum menemukan senjata yang dapat membinasakan sepuluh ribu orang sekaligus. Kitalah generasi yang dapat melakukan hal itu. Jadi, bila Dia berkata “ Malapetaka tidak akan menimpamu,” Dia mencantumkan kita juga.

Malapetakan tidak akan menimpamu, Alangkah indahnya pernyataan itu!.Anda perlu memahaminya dan mempercayainya hari ini. Percayalah bahwa Tuhan mau menjadi Tuhan dalam hidup Anda. Dia mau menjadi perlindungan bagi Anda, Dia mau menjadi sahabat yang sejati bagi Anda. Dia mau menjadi Nama Pertama yang Anda panggil bila kesukaran menimpa Anda. Dia mau menjadi Pribadi yang Anda percayai dan harapkan untuk mengamankan Anda, Dia mau menjadi Andalan dalam setiap pergumulan hidup Anda. Betapa pun gawatnya bahaya itu, Dia dapat menanganinya! Dia telah membuktikan itu pada Sadrakh, Mesakh dan Abednego.Mereka diikat dan dilemparkan di tanur yang membara sedemikian panasnya sehingga orang – orang yang melemparkan ketiga pemuda itu ikut binasa oleh panasnya. Tetapi Tuhan menyelamatkan mereka dan ketika mereka keluar dari perapian itu, tiada bau sangit atau hangus tercium pada mereka.

Jadi betapapun dahsyatnya keadaan sekitar anda, Percayalah kepada TUHAN, Dia selalu setia. Dia takkan pernah melakukan hal lain ketika anda membutuhkan bantuan. Dia akan hadir tepat di tempat anda untuk membebaskan anda dari masalah, malapetaka, atau kehancuran apapun.

Izinkanlah TUHAN menuntun Anda masuk dalam rencana-Nya, dan membuktikan dalam hidup anda, kebenaran yang telah dibuktikanNYA dalam hidup Sadrakh, Mesakh, dan Abednego : Tiada pribadi yang dapat membebaskan, melindungi, memberkati dan menyelamatkan Anda seperti TUHAN YESUS KRISTUS…. Amin.

TUHAN YESUS memberkati anda dan Keluarga….AMEN.

RAHASIA SANG PEGAWAI ISTANA

Pembacaan dari Yohanes 4: 46-54

Ketika saya membaca kisah ini, saya merenungkan pesan apa yang TUHAN ingin sampaikan pada saya. Saya mendapatkan beberapa rahasia mengapa pegawai istana ini mendapatkan belas kasih TUHAN untuk menolongnya dalam menghadapi permasalahannya.
1. Lepaskan martabat dan kebanggaan diri di hadapan TUHAN. Pegawai istana adalah orang penting di istana Herodes. Ia mencari Yesus yang hanya seorang anak tukang kayu dari Nazaret. Perjalanan yang ditempuhnya cukup jauh. Ia di Kapernaum saat Yesus datang ke Kana. Ia tidak perduli apa kata orang, ia tidak perduli akan reputasinya, asalkan mendapat pertolongan dari Yesus. Terkadang kita enggan merendahkan diri kita untuk datang pada Tuhan agar mendapat pertolongan dariNYA. Memikirkan apa kata orang disekeliling, takut reputasi kita jatuh.
2. Miliki ketetapan hati dan hati yang tulus. Pegawai istana ini memiliki ktetapan hati dan ketulusan iman, ia percaya bahwa hanya Yesus yang dapat menolong dia. Padahal saat itu perkataan Yesus padanya cukup hambar. Kebanyakan orang tidak akan percaya sebelum melihat mujizat. Tuhan memiliki cara untuk menguji ketulusan hati seseorang. Apakah orang tersebut akan marah, tersinggung atau lebih mempertahankan gengsi dan kebanggaan dirinya, atau kecewa pada-NYA, ketimbang teguranNYA ,seperti pada peristiwa dengan perempuan Kanaan (matius 15:21-28) Ia mendapatkan ketulusan yang besar dari perempuan tersebut.
3. IMAN. Percaya akan janji Tuhan yang hanya diperkaytakannya. Yesus menyuruhnya kembali hanya dengan mengatakan bahwa anaknya sembuh. Pegawai istana tidak melihat sebuah tindakan langsung pada anaknya yang sakit, tetapi hanya sebuah janji yang diucapkan TUHAN. Dengan IMAN ia pulang dengan membawa janji TUHAN. Apakah kita memiliki iman seperti dia? Percaya pada semua janji TUHAN, tidak meragukanNYA atau berkata mungkin. SEBAB APA YANG DIUCAPKAN TUHAN YESUS ADALAH BENAR.
4. Memberi diri pada TUHAN. Setelah menerima mujizat dari Yesus, ia tidak melupakan TUHAN. Justru ia dan keluarganya menjadi percaya pada Kristus.

Kiranya catatan singkat ini dapat menjadi berkat bagi saudara-saudara kekasih.
LORD JESUS LOVES US (Amin)

LEPASKAN RASA TAKUTMU

Mazmur 91:1-3
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk."

Baca : Kejadian 37: 1-36 ;38 : 1-30 Maz 91:1-16.

Seorang teman pernah berkata kepada saya, "hidup dalam ketakutan adalah wajar karena kita ini manusia yang tidak dapat melihat ke masa depan". Jujur, awalnya saya percaya akan apa yang ia sampaikan tersebut, tetapi itu mulai berubah ketika saya membaca Alkitab dan menemukan bahwa sebenarnya manusia dapat keluar dari ketakutan-ketakutan mereka.

Firman TUHAN dengan jelas menyatakan bahwa perlindungan ALLAH adalah satu-satunya jalan bagi manusia untuk keluar dari rasa takut. Tidak ada satu pun yang dapat melakukannya. Hanya Dia-lah yang mampu membuat hidup kita menjadi tenang di dalam keadaan yang penuh dengan ketidakpastian. Namun, janji ini tidak dapat dinikmati oleh semua orang.

Hanya orang-orang yang tinggal di dalam TUHAN saja yang dapat menerimanya. Tinggal berarti menghuni dan terus menetap. Bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa ialah hidup dalam persatuan yang berkesinambungan dengan Dia, memelihara firman-Nya dan mematuhi suara-Nya. Mereka yang tinggal di dalam TUHAN dapat hidup tanpa rasa takut terhadap tindakan yang akan dilakukan iblis.

Jika hari-hari ini Anda merasa takut akan bahaya di sekitar, luangkanlah lebih banyak waktu membaca firman dan berdoa sampai iman Anda menjadi kuat untuk mengatasi ketakutan Anda. Ingat bahwa betapa pun berbahaya dunia ini ke depannya, TUHAN YESUS pasti mampu melindungi Anda dan membebaskan Anda!....AMEN.
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Mazmur 91:3-6.

Hidup yang kita jalani di dunia ini akan terasa penuh dengan damai sukacita bila kita bersandar, melekat dan taat kepada TUHAN YESUS…..AMEN.

TUHAN YESUS memberkati Anda Sekeluarga…AMEN.

Selasa, 10 Mei 2011

DIMANA TERANG ITU ??

Yohanes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kataNYA : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.

Jika kita dimasukkan dalam ruang isolasi. Gelap, pengap,banyak tikus berbau busuk. Tidak ada satu titik celah untuk masuk cahaya. Sebab terletak di bawah tanah. Kamar itu dingin. Apakah kita dapat bertahan jika menerima hukuman seperti itu? Dapat dibayangkan, dalam keadaan seperti itu,setitik cahaya saja yang masuk lewat sebuah lubang kecil akan sangat menggembirakan.
Terang atau cahaya sangat di dambakan setiap orang. Terang dapat menimbulkan rasa hangat, rasa gembira., sukacita, damai.TERANG ITU MENYENANGKAN ( Pkh 11:7) Berapa lama manusia dapat bertahan dalam jalan hidup yang gelap? Dalam kegelapan hidup dirasakan tekanan, kegelisahan, ketidak nyamanan. Walau wajah tertutup dengan senyum namun jauh di lubuk hati sangat tertekan dan tersiksa. Adakah kita adalah salah satu pembawa cahaya dalam kehidupan seseorang ? Ataukah kita sendiri masih suka masuk dalam jalan kegelapan?
Tuhan Yesus adalah TERANG DUNIA. Saat kita menyatakan diri mengikutNYA, itu sebuah komitmen bahwa kita tidak lagi suka akan kegelapan. Namun ternyata masih banyak anak-anak TUHAN yang seolah merasa sudah berada dalam terang Tuhan namun cahaya terang itu tidak dapat dilihat oleh sesama. Justru yang terlihat adalah cahaya gemerlap keakuan dan penempatan diri sebagai orang yang harus dihormati. Terang cahaya TUHAN pudar dibalik cahaya egoisme. Jangan salah mengartikan bahwa untuk membuat cahaya terang TUHAN terpancar, kita harus menempatkan diri jauh diatas agar mendapat penghormatan manusia secara luar biasa. MALAHAN SEBALIKNYA. TERANG TUHAN AKAN TERLIHAT BERCAHAYA JIKA KITA MEREDUPKAN CAHAYA KEEGOAN KITA DAN MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI SEORANG HAMBA bagi-NYA. Sebab kehambaan merupakan SIKAP HATI.
Ketika CAHAYA TERANG itu hadir bersama kehambaan kita, maka sesama akan merasakan kehangatan cinta TUHAN, sukacita Sorgawi turun, secercah cahaya menerangi jiwa yang gelap, dan menuntun jiwa itu menuju pada terang. TERANG TUHAN YANG MENYENANGKAN, TERANG TUHAN YANG MEMBEBASKAN, TERANG TUHAN YANG MENYELAMATKAN. MUNCULKAN TERANG-NYA, DALAM KEHADIRAN SEORANG HAMBA SEJATI. (Amin)

KEMURNIAN IMAN

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Petrus 1:7 ; Baca 1 Petrus 1:25;

Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam banyak bentuk perhiasan. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lainnya sehingga keras bentuknya. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, mudah di tempa dan lentur. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. Caranya adalah dengan membakar emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa diambil. Kemudian panas api dinaikkan dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal pun akan naik ke permukaan untuk dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.

Demikian pula bentuk iman kita. Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita masuk dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam api hingga kelihatan murni dan tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai pencobaan. Reaksi dan tindakan dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup bisa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan memiliki iman besar jika menghadapi masalah kecil saja sudah bersungut-sungut, takut, khawatir atau bahkan menyerah? Orang yang beriman teguh akan selalu tegar, karena mereka percaya penuh pada rancangan Tuhan beserta penyertaanNya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kita lihat bahwa pada jaman Petrus tampaknya menjadi orang Kristen waktu itu tidaklah mudah. Ada banyak tekanan dan ancaman yang bisa membahayakan nyawa sekalipun. Maka Petrus pun mengingatkan akan manfaat dari pencobaan, agar orang-orang percaya mampu tegar menghadapi itu semua. Petrus memulainya dengan ayat yang mengingatkan esensi hidup dalam Kristus. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4). Sebuah hidup yang penuh dengan pengharapan, yang dipersiapkan untuk menerima bagian Surgawi yang kekal, itu disediakan lewat Yesus Kristus. Petrus mengingatkan agar jemaat tetap kuat ketika menghadapi bermacam-macam pencobaan. Bukan hanya kuat, tapi ia menasehati supaya bergembira. "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." (ay 6). Bagaimana bisa bergembira ditengah-tengah permasalahan hidup? Petrus menjelaskan demikian: "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." (ay 7). Perhatikan bagaimana Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Emas dibakar berkali-kali hingga akhirnya menjadi emas murni yang berharga, sedangkan iman kita jauh lebih berharga dari emas. Emas adalah benda fana, yang tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita kedalam keselamatan jiwa yang kekal sifatnya. (ay 9). Jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga dari emas. Jika emas saja harus dimurnikan agar bisa menjadi berharga, apalagi iman kita yang bisa membawa kita kepada kehidupan yang penuh sukacita yang kekal sifatnya.

Ayub mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Pesan Petrus yang menguatkan jemaat di masa itu agar tidak goyah ketika menghadapi penderitaan tetap relevan bagi kita. Apa yang kita alami hari-hari ini pun tidak mudah. Ada banyak ancaman, intimidasi, tekanan yang kita hadapi, belum lagi berbagai bentuk godaan duniawi yang setiap saat bisa merontokkan iman kita. setiap hari kita berhadapan dengan berbagai ujian yang bisa menjadi alat ukur kemurnian iman kita. Bagaimana kita menyikapi permasalahan akan menjadi ukuran seteguh apa iman kita percaya pada Tuhan. Pencobaan yang terkadang membawa kita ke dalam penderitaan akan membangkitkan pengharapan dan ketekunan kita serta melatih iman kita agar lebih kuat. Proses "pembakaran" iman kita akan melepaskan segala kotoran yang melekat pada iman kita, sehingga akhirnya kita bisa memiliki sebentuk iman yang murni, seperti emas murni. Semua itu bertujuan untuk kebaikan kita. Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena di ujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN.

Senin, 09 Mei 2011

KEMURNIAN IMAN

"Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." 1 Petrus 1:7 ; Baca 1 Petrus 1:25;

Emas murni bukanlah emas yang kita kenal dalam banyak bentuk perhiasan. Perhiasan-perhiasan yang terbuat dari emas biasanya sudah dicampur dengan logam lainnya sehingga keras bentuknya. Emas yang murni sebenarnya adalah logam yang lembut, berkilat, berwarna kuning yang menarik, mudah di tempa dan lentur. Ada sebuah proses pemurnian emas yang dilakukan lewat proses pembakaran. Caranya adalah dengan membakar emas hingga mencair. Disaat emas sudah cair, berbagai kotoran yang melekat padanya seperti debu, karat dan unsur-unsur logam lain akan naik ke permukaan, sehingga semua kotoran ini bisa diambil. Kemudian panas api dinaikkan dan kotoran-kotoran yang masih tertinggal pun akan naik ke permukaan untuk dibuang. Demikianlah proses ini dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya diperoleh emas yang benar-benar murni, bebas dari segala kotoran dan campuran logam lainnya. Dari proses pembakaran itu akan jelas terlihat mana emas yang murni, mana yang masih dipenuhi oleh kotoran-kotoran yang mengurangi kadar kemurnian emas itu.

Demikian pula bentuk iman kita. Ada kalanya Tuhan mengijinkan kita masuk dalam pencobaan. Bukan untuk menyiksa kita, namun untuk memurnikan iman kita. Seperti halnya emas diproses hingga menjadi emas murni, iman kita pun terkadang harus melalui proses pemurnian lewat pencobaan-pencobaan yang mungkin rasanya sangat menyakitkan seperti dibakar. Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam api hingga kelihatan murni dan tidaknya, iman kita pun akan kelihatan kemurniannya lewat berbagai pencobaan. Reaksi dan tindakan dalam menghadapi permasalahan dan pergumulan hidup bisa menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Bagaimana mungkin seseorang bisa dikatakan memiliki iman besar jika menghadapi masalah kecil saja sudah bersungut-sungut, takut, khawatir atau bahkan menyerah? Orang yang beriman teguh akan selalu tegar, karena mereka percaya penuh pada rancangan Tuhan beserta penyertaanNya dalam setiap aspek kehidupan kita.

Kita lihat bahwa pada jaman Petrus tampaknya menjadi orang Kristen waktu itu tidaklah mudah. Ada banyak tekanan dan ancaman yang bisa membahayakan nyawa sekalipun. Maka Petrus pun mengingatkan akan manfaat dari pencobaan, agar orang-orang percaya mampu tegar menghadapi itu semua. Petrus memulainya dengan ayat yang mengingatkan esensi hidup dalam Kristus. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4). Sebuah hidup yang penuh dengan pengharapan, yang dipersiapkan untuk menerima bagian Surgawi yang kekal, itu disediakan lewat Yesus Kristus. Petrus mengingatkan agar jemaat tetap kuat ketika menghadapi bermacam-macam pencobaan. Bukan hanya kuat, tapi ia menasehati supaya bergembira. "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan." (ay 6). Bagaimana bisa bergembira ditengah-tengah permasalahan hidup? Petrus menjelaskan demikian: "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya." (ay 7). Perhatikan bagaimana Petrus membandingkan proses pemurnian iman dengan proses pemurnian emas. Emas dibakar berkali-kali hingga akhirnya menjadi emas murni yang berharga, sedangkan iman kita jauh lebih berharga dari emas. Emas adalah benda fana, yang tidak kekal, sementara iman kita akan membawa kita kedalam keselamatan jiwa yang kekal sifatnya. (ay 9). Jelaslah bahwa iman kita jauh lebih berharga dari emas. Jika emas saja harus dimurnikan agar bisa menjadi berharga, apalagi iman kita yang bisa membawa kita kepada kehidupan yang penuh sukacita yang kekal sifatnya.

Ayub mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian. "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10). Pesan Petrus yang menguatkan jemaat di masa itu agar tidak goyah ketika menghadapi penderitaan tetap relevan bagi kita. Apa yang kita alami hari-hari ini pun tidak mudah. Ada banyak ancaman, intimidasi, tekanan yang kita hadapi, belum lagi berbagai bentuk godaan duniawi yang setiap saat bisa merontokkan iman kita. setiap hari kita berhadapan dengan berbagai ujian yang bisa menjadi alat ukur kemurnian iman kita. Bagaimana kita menyikapi permasalahan akan menjadi ukuran seteguh apa iman kita percaya pada Tuhan. Pencobaan yang terkadang membawa kita ke dalam penderitaan akan membangkitkan pengharapan dan ketekunan kita serta melatih iman kita agar lebih kuat. Proses "pembakaran" iman kita akan melepaskan segala kotoran yang melekat pada iman kita, sehingga akhirnya kita bisa memiliki sebentuk iman yang murni, seperti emas murni. Semua itu bertujuan untuk kebaikan kita. Kita dipersiapkan agar layak menerima segala janji Tuhan yang sudah disediakanNya bagi kita semua. Itulah sebabnya kita harus bersyukur ketika kita melewati pencobaan. Jangan menyerah dan terburu-buru mencari alternatif yang menyesatkan ketika sedang menghadapi proses pemurnian, karena di ujung proses itu ada upah besar yang sedang menanti kita.

TUHAN YESUS memberkati Anda dan Keluarga….AMEN.

Jumat, 06 Mei 2011

KETEKUNAN MENGHASILKAN KETEGASAN

Pembacaan dari Yakobus 1: 1-4

Seseorang pernah melakukan sebuah perjalan dari Jakarta – Surabaya dengan cara berjalan kaki. Menurut kesaksiannya, ternyata dalam sepanjang perjalanannya ia menemui berbagai hal yang sangat tidak pernah disangka dan terpikir sebelumnya. Suka dan duka dalam perjalanan membuat ia menjadi sebuah pribadi yang berbeda dibandingkan saat ia berangkat. Bahkan ada hal-hal yang ditemuinya yang hampir membuatnya mundur. Tetapi dengan tekad, semangat dan perjuangannya, ia berhasil mencapai tempat tujuan.
Perjalanan hidup kita tidak bedanya seperti itu. Untuk mencapai tujuan akhir dalam mengiring Tuhan, terkadang kita hanya memikirkan setiap cara yang mudah dan nyaman. Ketika kita harus jatuh bangun untuk meraih tujuan itu, keluh kesah mulai timbul, bahkan tidak sedikit yang mundur, atau menjadi ragu dan mendua hati, bahkan ada yang tergiur untuk berpaling dan mencari bagian yang nyaman saja . Sehingga tidak dapat meraih suatu kesempurnaan. Sesungguhnya lika-liku perjalanan kehidupan ini, dan jatuh bangunnya kita adalah pembelajaran yang harus kita ambil segi positifnya. Sebagai anak-anak calon pewaris Kerajaan-NYA, pembelajaran ini sangatlah berguna untuk membentuk sebuah kepribadian yang matang dan tegas DAN UNTUK MELATIH IMAN AGAR TERUS BERTUMBUH. Bagaimana dapat menjadi pewaris jika kepribadian kita penuh dengan keragu-raguan dan kebimbangan. TUHAN ingin anak-anakNYA tangguh. Jadi berbahagialah jika kita menemui begitu banyak pencobaan dan rintangan yang membuat kita menjadi matang dalam IMAN dan MENJADI SEMAKIN KUAT BERTUMBUH DAN BERAKAR. Tidak semua orang dapat menyelesaikan sampai pada tujuan. Secara manusia kita memang tidak memiliki kesanggupan, namun jangan pernah lupakan PRIBADI yang tidak pernah meninggalkan kita, IA selalu siap menopang saat kita terjatuh.Dan segala pencobaan yang kita hadapi tidak pernah melebihi dari kekuatan kita , Sebab sesungguhnya KUASANYA terlihat nyata saat kita mengalami berbagai masa jatuh bangun. (1 Korintus 10 : 13), bagi mereka yang menyadarinya maka membuat semakin mantap untuk mengikut DIA. Ingatlah, sebuah ketekunan menghasilkan sebuah IMAN YANG KUAT DAN TEGAS. TIDAK PERNAH RAGU LAGI DALAM MENGIRING TUHAN DAN MENCINTAI TUHAN. APAPUN YANG DI HADAPI, TETAP MANTAP BERSAMA TUHAN. (Amin)